Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta mengomentari pedas mengenai keputusan pelatih ganda campuran pratama, Flandy Limpele hengkang dari Pelatnas Cipayung.
Menurutnya keinginan promosi pelatih ganda campuran utama untuk menggantikan Nova Widianto perlu diluruskan. Sebab sesuai kesepakatan awal Flandy hanya akan melatih ganda campuran pratama.
"Sebab sesuai komitmen awal saat coach Flandy datang bergabung ke Pelatnas Cipayung pada awal 2022, dia memang bersedia diberi tanggung jawab sebagai pelatih pelatnas pratama," kara Alex yang juga merupakan pengusaha hiburan malam dalam laman PBSI.
Menurut Tirta, kinerja Flandy juga belum membuktikan polesannya di ganda campuran pratama. "Belum ada prestasi besar yang bisa dibanggakan untuk bisa dipercaya sebagai pelatih pelatnas utama," cecarnya.
Berkaitan dengan keluhan gaji di Pelatnas, Tirta juga menepis isu yang dilesatkan Flandy. Menurutnya semua pelatih mengalami kenaikan gaji pada tahun 2023 ini.
Tirta juga mengatakan dengan gamblang bahwa Flandy takut pada tantangan. Flandy dinilai tidak berani membina Pelatnas pratama tiga empat tahun ke depan.
"Dia sepertinya takut dan tidak berani menerima tantangan membina pemain-pemain muda sektor ganda campuran di pelatnas pratama yang tantangannya jauh lebih berat dibanding melatih pemain yang sudah jadi," ujar Alex seperti dimuat dalam rilis PBSI.
Terakhir Tirta mengkritik kelakuan Flandy Limpele yang membuat kesepakatan di belakang PBSI tanpa berkonsultasi terlebih dahulu. Setelah diterima Hong Kong ia lalu memutuskan mengundurkan diri dengan mengirimkan surat. Dalam pandangan Tirta perilaku itu tidak elok atau tidak elegan.
Sebelumnya pelatih ganda campuran pelatnas utama Nova Widianto memutuskan mundur tanggal 1 Desember 2022 dan berkarir dengan melatih di Malaysia (BAM). Santer terdengar, isu gaji melatih menjadi alasan primer keputusan Nova tersebut.
***