PBSI melalui Sekjen, Fadil Imran mengungkapkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi atlet keracunan makanan selama berlangsungnya turnamen badminton Indonesia Masters Super 500 pada 24 hingga 29 Januari 2023.
Hal ini menjadi pelajaran penyelenggara sebab tahun lalu pernah terjadi atlet yang keracunan makanan. "Ini memang sangat rentan karena tradisi makan pebulutangkis beda-beda caranya. Kita perketat penjagaan, supaya atlet-atlet ini, mereka yang dari luar, makan yang disajikan oleh hotel," ungkap Fadil Imran dalam jumpa pers, Senin (23/1) seperti dicuplik dari laman CNN Indonesia.
"Ini pihak hotel sudah kita buat lebih ketat. Saya meminta bantuan dari Polda untuk case security food," ujar pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 itu.
Ia berpesan agar atlet dari 23 negara tidak keluar sembarangan apalagi memesan makanan dari luar hotel atau lewat aplikasi online. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya itu mengingatkan bahwa makan sembarangan dari luar adalah jalan yang berbahaya buat atlet.
Mengutip dari laman Alodokter, keracunan makanan adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan munculnya mual, muntah, diare, sakit perut melilit, keram perut hingga sakit kepala setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi kuman atau racun.
Pada turnamen pekan lalu (India Open) , sejumlah atlet andalan China keracunan makanan bahkan ketika hendak melakoni laga final seperti Chen Qing Chen dan Wang Yi Lyu. Sebelumnya Chen Yu Fei juga menyatakan mundur dan menyerahkan kemenangan untuk lawan karena muntah-muntah diikuti dengan diare hebat.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H