Kembali ketika dirimu masih merintih. Ia menyela air matamu, lalu mau menjadi kuat. Waktu itu hatimu bersih bagaikan bayi yang mengundang malaikat bermain bersamanya.
Dia tanpa ragu menemanimu, di kala kau sedih dan di kala kau susah. Dia juga sangat bahagia ketika kau bahagia. Dia berkisah sebagai tanda bahwa kalian sama-sama belajar.
Penuhilah olehmu hasratmu. Jika tidak di dunia ini, kalian akan bersua di alam lain. Di alam yang tidak pernah ada dusta dan celaka. Di alam yang mulut tidak lagi dapat berkilah.
Kemarin, hari ini, esok, tulat maupun tubin: kisah kalian akan terjaga di dalam bara api. Api yang menyala dan berpendar hingga membutakan mata hati yang isinya segenggam mutiara dan kemurnian jiwa.
***
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H