Gregoria Mariska Tunjung masih terus berjuang di India Open 2023 (17-22 Januari). Gadis kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 itu akan menghadapi Line Christophersen di babak perdana turnamen level 750 berhadiah total $ 850.000 itu.
Jika berhasil menang, Gregoria Mariska Tunjung sepertinya akan melawan An Se Young unggulan ke-2 asal Korea Selatan yang di babak pertama bertemu Wen Chi Hsu (Taipei).
Disinilah kecerdikan Gregoria diharapkan muncul. Sebab ia sudah kalah 4 kali dipermalukan An Se Young pebulutangkis yang lebih mudah 3 tahun darinya. Gregoria harus membalas. Gregoria harus bangkit.
Satu saja kelemahan Gregoria yakni kalah stamina dari pebulutangkis andalan Korea itu. Gregoria kerap kalah bila diajak bermain rally dan mati sendiri jika bermain lama di lapangan. Ini semua bermuara dari fisiknya yang tidak setangguh An.
Pertemuan pertama mereka terjadi di All England 2022, Gregoria kalah dengan skor yang mengenaskan 16-21 4-21.
Di pertemuan kedua, Gregoria Mariska Tunjung bisa rubber game namun habis bensin di gim penentuan, 18-21 21-13 8-21.
Final Australia Open juga menjadi pertemuan menyakitkan bagi Gregoria, ia dikalahkan dengan dua gim, 17-21 9-21 oleh pemain kelas atas seperti pengakuannya.
Terakhir di Bangkok dalam turnamen WTF babak penyisihan, Gregoria kalah lagi dengan skor hampir semaput 9-21 21-11 10-21.
Apa yang harus dilakukan Gregoria Mariska Tunjung? Terus mengalah? Tentu saja mengimprovisasi permainannya dan memperbaiki staminanya. An Se Young pasti akan menggunakan skema yang sama untuk melumat Juara Dunia Junior 2017 itu.
Jika bisa melewati rintangan itu, Gregoria Mariska Tunjung akan berharap dengan Busanan Ongbamruphan atau Pornpawee Chochuwong di babak perempatfinal.