Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kisah Yulia Yosephine Susanto Jadi Juara di Usia 29 Tahun

19 Desember 2022   17:30 Diperbarui: 19 Desember 2022   17:37 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelar juara BWF pertama dalam sejarah Yulia Yosephine Susanto (Bidik Layar Instagram.com/Yulia Yosephine) 

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Yulia Yosephine Susanto keluar sebagai juara pada ajang badminton Malaysia Internasional Challenge 2022.

Ia menumbangkan wakil tuan rumah, Karupathevan Letshanaa 21-16 21-19 di babak final turnamen berhadiah total $ 25.000 Minggu sore (18/12/2022).

Bagi Yulia meskipun turnamen ini sekelas Internasional Challenge, namun ini adalah gelar yang bersejarah bagi dirinya. Akhirnya setelah bermain bulutangkis bertahun-tahun secara profesional, ia bisa meraih medali emas di usianya yang ke-29. Ia berhak meraih Rp 29 Juta sebagai hadiah di turnamen Malaysia IC. 

Selagi tidak merugikan orang lain, Yulia berhak bertanding untuk kebahagiaannya (Bidik Layar Instagram.com/Yulia Yosephine) 
Selagi tidak merugikan orang lain, Yulia berhak bertanding untuk kebahagiaannya (Bidik Layar Instagram.com/Yulia Yosephine) 

Tahun ini saja ia sudah terbang ke Prancis, Iran Italia, Denmark, Vietnam, Jakarta hasilnya selalu kurang memuaskan. Prestasi terbaiknya adalah runner-up di Iran Internasional Challenge pada 11 Februari lalu dikalahkan pemain India, Tasnim Mir 11-21 21-11 7-21.


Yulia Yosephine Susanto lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat 9 Oktober 1993. Namun ia besar dan tumbuh di Medan. Klub asalnya adalah Shamrock Medan. Kini ia menduduki peringkat 96 dunia dan dipastikan naik pekan ini. 

Saat ini menjalani hobi sebagai pemain badmood profesional dengan spesialis tunggal putri dan sampingan bermain ganda putri bersama mantan pemain Pelatnas Juara Thailand Masters Super 300 - Fitriani.

Sejatinya Fitriani bersama dirinya berjuang di Ipoh Malaysia, namun Fitriani batal hadir karena bertepatan membela timnya di Seleksi Nasional PBSI di waktu yang bersamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun