Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malaysia, SARA dan Kebencian

23 November 2022   01:38 Diperbarui: 23 November 2022   01:46 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malaysia alami kebuntuan, di sisi lain perpecahan terjadi karena isu SARA (Ilustrasi AP/VINCENT THIAN via Kompas.com) 

Malaysia dilanda benci
Malaysia dilanda SARA
Malaysia dilanda hoaks
Malaysia dilanda friksi

Semua karena pemilu
Politik licik tidak pernah membisu
Mirip-mirip di negeri Susanti
Apa-apa tidak pakai ilmu
Cinta buta menjadi nomor satu

Malaysia diburu
Malaysia ditunggu
Perdana Menteri Baru
Yang membuat semua bisa bersatu

Hentikan kubu-kubu
Jika tidak ingin 13 Mei 1969
200 tewas karena merasa yang paling nomor satu

....

....

Malaysia is engulfed in hate
Malaysia hit by SARA
Malaysia hit by hoax
Malaysia is hit by friction

All because of the election
Cunning politics has never been silent
Similar to Susanti's country
Nothing without knowledge
Blind love is number one

Malaysians are being hunted
Malaysia awaited
New Prime Minister
What makes it all come together

Stop fortifications
If you don't want May 13, 1969
200 died because they felt they were the number one

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun