Gregoria Mariska Tunjung akhirnya gagal meraih gelar pedananya di World Tour. Ia dihajar dengan semena-mena oleh gadis 20 tahun asal Korea Selatan, An Se Young unggulan satu dengan skor 17-21 9-21.
Namun demikian Gregoria Mariska tetap berhak mendapat medali, maskot dan uang tunai sebesar Rp 107 juta dari panitia.
Permainan yang dijanjikan Gregoria kemarin di media tidak keluar sama sekali.
"Terus terang saya kangen juara, " Kata Gregoria kemarin, "Saya harus tetap berjuang dan pantang menyerah. Saya bisa belajar. Saya harus memaksa dan harus tahan, " Seperti dimuat di laman PBSI.
Tampak Gregoria tidak nyaman sepanjang pertandingan. Serba salah. Eror segudang. Bukan final ideal sama sekali.
Tekad kuad untuk bermain menekan dan mau bertahan nyatanya gagal diterapkan. Gregoria kembali ke mode pabrikan. Melas dan murung
Fans badminton Indonesia mengaku menerima kekalahannya namun tidak dengan mimik Gregoria selama disorot kamera televisi.
Gregoria tampak bete, dan tidak trigger meraih poin. Terlalu banyak poin terbuang karena menyangkut di jaring dan bola-bola tanggung yang membuat An semakin menjadi-jadi.
Yadi salah seorang BL Fanatik di laman Badminton Wonder Fans - New Bwf berujar keheranannya akan ekspresi muka Gregoria.
Wajah Grego dinilai tertekan sepanjang hayat pertandinhan, "Yang saya herankan ke dia (Gregoria) kenapa harus pasang muka cape dan letih lesu melas. Padahal biasa saja. Pasanglah wajah gahar, seram atau sinis."