Kegelisahan Beberapa Mahasiswa
Menghabiskan waktu setiap hari bolak-balik kampus membuat mereka merasakan sebuah kegelisahan. Sekelompok anak muda itu memiliki minat dan bakat yang bisa dikatakan sama, namun sayangnya dikampus mereka tidak ada tempat untuk menyalurkan atau setidaknya tempat untuk mereka bernaung.
"Bukankah literasi itu sangat penting ya di dunia pendidikan?" Tegar memulai pembicaraan dengan sebuah pertanyaan.
Hilir mudik mahasiswa tanpa menenteng buku, tidak satupun dari mereka yang melihat ratusan mahasiswa duduk di bangku-bangku kelas sedang asik membaca, kecuali beberapa mahasiswa akhir yang sibuk membuka secara acak bukunya demi menemukan bagian isi buku yang bisa menambah tebal skripsi.
"Betul, literasi itu penting. Tapi lihatlah sekitar kita, entah karena kurangnya kesadaran atau budaya yang diturunkan oleh para pendahulu" jawab Ali tanpa melihat lawan bicaranya, matanya masih fokus menatap barisan kata dalam sebuah novel yang sudah satu hari ia baca.
Sementara Evi hanya mengangguk pelan seolah mengiyakan jawaban Ali, matanya tajam menyelami dunia fiksi karya novelis no 1 negeri ini.
Mereka bertiga adalah mahasiswa salah satu kampus ternama di pulau Sumatra, dari jurusan yang berbeda. Berawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja ternyata mereka memiliki minat yang sama.Â
Untuk para senior, mohon berkenan untuk memberikan kritik dan saran untuk tulisan ini. Atas kesediaannya saya ucapkan banyak terima kasih.
Catatan:
Mohon maaf jika tulisan ini terkesan tidak ada manfaatnya, atau bahkan lebih dari itu. Sebab ini saya tulis secara langsung tanpa proses editing, dan memang blm selesai, dikarenakan baru pertama kali menuliskan pengalaman pribadi dalam bentuk cerita.