Mohon tunggu...
Taufik Hasyim
Taufik Hasyim Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNM Makassar. Tertarik pada hal-hal yang berbau politik, pariwisata, adat, sosial kemasyarakatan dan sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Refleksi HUT Enrekang ke- 54

20 Februari 2014   10:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Enrekang ke 54 yang jatuh hari ini. Sebagai pemerhati kemajuan daerah, refleksi perjalanan panjang yang telah ditempuh selama ini setidaknya untuk mengingat baik buruk pemerintahan.Sama peringatan ulang tahun seseorang, perayaannya dimaknai dengan harapan adanya perubahan signifikan dalam perjalanan hidupnya selanjutnya. Momentum itu, juga digunakan dalam melakukan planning terhadap impian atau harapan yang tertunda. Dengan kata lain, ini memberi tanda bahwa kehidupan masih memberi makna. Hal ini, tentu sejalan dengan Kabupaten Enrekang yang telah menginjak usianya yang ke- 54. Momentum perayaan HUT Enrekang kali ini boleh dibilang merupakan HUT transisi. Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di Enrekang yang berlangsung Agustus kemarin menasbihkan pasangan kepala daerah baru, Drs.H. Muslimin Bando M.Pd dan H.M. Amiruddin SH menggantikan Ir. H. La Tinro La Tunrung dan Drs.H. Nurhasan. Kemenangan pasangan Muslimin Bando-Amiruddin (MBA) kemarin boleh dikatakan cukup fenomenal di Indonesia karena berhasil memenangkan semua pertarungan di semua kecamatan. Idealnya, ini boleh dikatakan sebagai kemenangan pemimpin yang diimpikan seluruh warga di Bumi Massenrempulu. Kombinasi ideal akademisi-birokrat dari pasangan ini tentu menjadi sebuah modal harapan masyarakat Enrekang agar terwujudnya good and clean government. Harapan dan ekspektasi besar masyarakat pada pemimpin yang baru mestinya tidak menjadi beban bagi pasangan yang dianggap merakyat ini.  Apalagi menilik pada pemerintahan sebelumnya yang dinilai sukses oleh banyak pihak, terlepas dari berita negatif selama masa pemerintahannya. Fakta-fakta ini tentu diharapkan menjadi katalisator untuk terus memajukan kabupaten kita yang tercinta. Kepiawaian pemimpin sebelumnya, Ir. H. La Tinro La Tunrung yang berhasil mendorong pembangunan berbagai bidang di daerah penghasil sayur-mayur ini yang dibuktikan dengan meraih banyak penghargaan. Salah satunya adalah penghargaan Upakarti dari Presiden RI Soesilo Bambang Yudhuyono terkait pengembangan industri kecil dan menengah karena dianggap sukses dan berhasil mengembangkan serta mendorong iklim positif pengembangan industri kecil dan menengah di Kabupaten Enrekang. Berdasarkan data BPS (2009-2012), pemerintahan La Tinro sukses menurunkan tingkat kemiskinan hingga 31 %, pertumbuhan ekonomi 6,62% , indeks pembangunan manusia tembus 4 besar Sulsel (75,30 %), dan mengeluarkan Enrekang dari jajaran 119 kabupaten tertinggal. APBD Enrekang meningkat drastis dari 181,54 miliar pada 2003 menjadi 598,90 miliar rupiah pada 2012. Di bidang tata kelola pemerintahan, La Tinro juga sukses meraih Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha karena berhasil menempatkan Enrekang di posisi 6 besar nasional juga Anugerah Pangripta Nusantara, penghargaan atas dokumen perencanaan terbaik. Selain itu, juga sederet penghargaan bergengsi lain seperti ICT Pura dari Kemenkominfo RI, Inclusive Education Award dari Kemendiknas RI, Perpustakaan Terbaik Nasional, Desa Bone-bone Juara Nasional, hak paten kopi kalosi dsb. Dan karena dedikasi ini sehingga dua media massa nasional berpengaruh, TEMPO dan GATRA memberikan penghargaan (award) sebagai Nominator Pemimpin Terbaik Indonesia. Refleksi HUT Enrekang ke -54 di tahun ini mesti jadi refleksi kolektif berisi harapan dan impian bersama seluruh warga Massenrempulu yang dibebankan kepada kepala daerah baru. Jadi, tak aneh jika masyarakat menyambut dengan penuh suka cita meski dengan ekspresi kecintaan terhadap daerah ini dilakukan dengan cara beragam walaupun pada intinya adalah kesamaan keinginan untuk memajukan taraf hidup. Kelebihan dan kelemahan pemerintahan yang lalu terutama dalam pemerataan pembangunan juga mesti menjadi perhatian pemerintahan sekarang. Konsep dan realisasi pembangunan harus berpijak pada kepentingan umum agar impian dan harapan kolektif tadi menjadi nyata. Tata ruang wilayah mesti mengedepankan kenyamanan warga, tak ada lagi sekolah yang gedungnya menyedihkan dan kekurangan guru akibat guru menumpuk di ibukota, tak ada lagi terdengar pasien miskin yang ditolak RS, tak ada lagi petani yang menjerit karena pupuk langka, mahal serta anjloknya harga komoditas pertanian. Problematika seperti ini tak lepas dari adanya "political will" dalam reformasi birokrasi. Terutama erat kaitannya dalam pelayanan, pengeluaran kebijakan pro rakyat, terpenting mengeliminir idiom birokrasi "kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah". Selain itu, integrasi antar birokrasi pun diperlukan agar saling sejalan, saling menunjang dalam pembangunan. Kita berharap pada tangan dingin, Drs.H. Muslimin Bando M.Pd dan H.M. Amiruddin SH lahir berbagai kebijakan dan program yang pro rakyat. Sehingga lahir pemimpin pendobrak keadaan bukan pemimpin yang mengokohkan kemapanan. Refleksi ini bukanlah apa-apa, tetapi hanya sebentuk ekpresi kecintaan terhadap Bumi Massenrempulu. Selamat Hari Jadi Kabupaten Enrekang ke- 54. Jayalah Selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun