Mohon tunggu...
Taufik Halim Pranata
Taufik Halim Pranata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulislah

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Reaktualisasi Nilai dan Nalar Gerakan IMM di Jambi

5 Juli 2023   13:28 Diperbarui: 5 Juli 2023   13:39 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh    : Taufik Halim Pranata - Ketua Bidang Organisasi PC IMM Muaro Jambi

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang mulai didirikan pada tanggal 14 April 1964 yang dipelopori oleh ayahanda Djazman Al-Kindi, Rosyad Soleh, Soedibjo Markoes, Amien Rais, dengan ikhtiar sebagai wadah pembelajaran serta tempat untuk menbangun sebuah peradaban pemikiran bagi mahasiswa dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.

Sebagaimana tujuan IMM di dalam Sistem Pengkaderan Ikatan, "Mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah".

Problematika

Sebagai salah satu bagian dari gerakan kader dalam Muhammadiyah, mengutip buku Genealogi Kaum Merah menjelaskan orientasi kekaderan IMM diarahkan pada terbentuknya kader yang siap berkembang sesuai dengan spesifikasi profesi yang ditekuninya, kritis, logis, trampil, dinamis dan utuh.

IMM sebagai salah satu representasi gerakan dakwah Muhammadiyah haruslah menjiwai konsep keislaman, kemahasiswaan dan kemasyarakatan yang bervisi kemajuan dalam segala lini kehidupan, kepribadian kader IMM adalah modal bagi kemajuan peradaban,.

Tentu itu harus dikuatkan dengan tradisi-tradisi layaknya kaum intelektual yang selalu berupaya menciptakan hal-hal yang baru pada realitas kehidupannya.

Kualitas kader yang demikian ditransformasikan dalam tiga lahan aktualisasi yakni: persyarikatan, umat dan bangsa. Namun dalam pola-pola orientasi kader pada saat ini justru kadang berlawanan.

Seringkali terjadi kekakuan, kevakuman dan ketidakharmonisan di setiap level Pimpinan seperti tidak mampu mengolah kebuntuan problem masyarakat atas kebijakan pemerintah atau problem di lingkungan kampus, minimnya program kerja yang nyata terwujud, sampai pada persaingan antar fraksi lalu memilih mundur dan menghilang.

Menyebabkan memudarnya orientasi kesadaran kolektif untuk membangun gerakan IMM Jambi secara kolektif dan progresif dalam usaha mewujudkan cita-cita IMM dan Muhammadiyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun