Mohon tunggu...
Taufik Gaoza
Taufik Gaoza Mohon Tunggu... -

Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Koruptor dan Reinkarnasi Raja Midas

24 Februari 2012   00:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:15 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13300371141378765713

[caption id="attachment_173159" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Dalam mitologi Yunani, diceritakan perjalanan hidup seorang raja bernama Midas. Seorang raja yang berwatak rakus dan sombong. Kekayaan yang dimilikinya tidak pernah membuat dia merasa puas. Raja Midas memiliki kekayaan yang melimpah, kerajaan yang megah, permaisuri yang rupawan, selir-selir yang selalu siap melayani, dan segala kekayaan duniawi yang mungkin hanya ada dalam khayalan kita selama ini.

Kerakusan dan kesombongannya membuat dirinya menjadi raja penggila harta. Hal paling utama yang digilainya adalah emas. Pikiran raja Midas pun diselimuti oleh keinginan untuk merubah segala kekayaannya menjadi emas. Cara termudah untuk mencapai keinginannya tersebut adalah dengan memiliki tangan ajaib, tangan yang apabila menyentuh sesuatu dapat berubah menjadi emas dalam seketika.

Singkat cerita, raja Midas meminta Dewa agar memberikan tangan yang ajaib. Dewa pun mengabulkan permintaannya. Setelah memiliki tangan ajaib, dengan langkah sombong ia berjalan mengitari kerajaannya sambil merubah benda-benda sekelilingnya menjadi emas. Karena semua yang disentuhnya menjadi emas, ketika raja Midas menyentuh isterinya, dengan seketika isterinya berubah menjadi emas. Begitu seterusnya sampai akhirnya ia mati karena tak bisa makan, mengingat semua yang disentuhnya berubah menjadi emas.

Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari tragedi diatas, salah satunya adalah pelajaran hidup mengenai sifat rakus dan sombong. Ada anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak pernah merasa puas. Namun rasa ketidakpuasan tidak serta merta harus dimaknai secara manifest.

Re-Inkarnasi Raja Midas

Ramainya pemberitaan seputar korupsi, membuat saya berpikir bahwa raja Midas tidak hanya ada pada kehidupan masyarakat Yunani. Raja Midas memang mati dan raganya terkubur lalu menyatu dengan tanah kuburan, tapi tidak demikian halnya dengan watak rakus dan sombongnya. Watak rakus dan sombongnya kini mengalami Re-Inkarnasi dalam watak kebanyakan pejabat kita. Dewasa ini, bila direnungkan terdapat banyak sekali pejabat yang berwatak Raja Midas. Salah satunya melekat pada watak para KORUPTOR. Koruptor adalah salah satu jenis manusia yang dihinggapi sifat rakus, dengan korupsi sebagai tindakan manifest dari sifatnya tersebut.

Sementara watak sombong pejabat kita, tercermin pada cara hidup mewah yang kerap dipertontonkan. Selalu bangga dengan mobil mewah, berpakaian necis dengan jas tebal melekat ditubuh, padahal untuk makan sehari-hari saja harus merampok hak rakyat kecil. Sebuah cara hidup yang kontraproduktif tentunya, bila dikonfrontasikan dengan realitas kehidupan masyarakat.

Para koruptor pastinya tidak dapat merubah tangannya sebagaimana raja Midas, tapi kelakuan korupnya yang akan menghantarkan koruptor untuk mengakhiri hidup selayaknya raja Midas. Bila raja Midas mengalami kematian (fisik) karena kekayaan yang didapatkan dari kekuatan tangannya yang ajaib, maka koruptor akan mengalami kematian “identitas diri” karena kekayaan yang didapatkannya melalui korupsi.Sadar dan Bertobatlah, wahai Raja Midas-Raja Midas Indonesia..!!!!

Taufik Gaoza

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun