Sebagai calon gubernur Jakarta, saya menyadari bahwa guru adalah pilar utama dalam pendidikan dan pengembangan karakter generasi muda. Mereka berperan penting dalam membentuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, jika saya terpilih menjadi Gubernur Jakarta, saya berkomitmen untuk menyejahterakan seluruh guru di Jakarta, dengan fokus khusus pada guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), guru honorer, dan guru di sekolah swasta. Tentu saja, tantangan yang dihadapi oleh para guru saat ini sangatlah besar. Mereka bukan hanya bertugas mengajar, tetapi juga harus menghadapi berbagai kendala, seperti beban administrasi yang berat dan minimnya dukungan dari pemerintah. Dalam konteks inilah, saya ingin memperkenalkan serangkaian kebijakan yang tidak hanya mendukung kesejahteraan guru, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Jakarta.
Salah satu langkah awal yang akan saya ambil adalah menyamakan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) untuk guru PPPK dengan guru PNS. Saat ini, terdapat kesenjangan dalam penghasilan antara kedua kelompok guru ini, meskipun tanggung jawab dan beban kerja mereka tidak jauh berbeda. Dengan menyamakan TPP, kita tidak hanya memberikan penghargaan yang layak bagi guru PPPK, tetapi juga meningkatkan motivasi dan semangat mereka untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi siswa. Kesejahteraan guru tidak bisa dianggap remeh, karena dampaknya akan langsung terlihat pada kualitas pengajaran yang mereka berikan. Jika guru merasa dihargai dan sejahtera, mereka akan lebih berkomitmen dalam menjalankan tugas mereka sebagai pendidik.
Selanjutnya, saya akan memprioritaskan pengangkatan guru honorer menjadi PPPK. Di Jakarta, masih banyak guru honorer yang memiliki dedikasi tinggi namun tidak mendapatkan status yang jelas dan jaminan kesejahteraan. Dengan kebijakan ini, saya ingin memastikan bahwa semua guru honorer memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan yang lebih formal dan terjamin. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga memberikan stabilitas yang dibutuhkan untuk mendidik siswa secara optimal. Guru honorer sering kali menjadi ujung tombak dalam proses pembelajaran, namun mereka seringkali diabaikan dalam hal penghargaan dan dukungan. Melalui kebijakan ini, saya berharap bisa memberikan mereka pengakuan yang semestinya.
Kebijakan ini juga akan berlaku bagi karyawan tata usaha (TU) dan caraka. Meskipun mereka bukan guru, peran mereka dalam mendukung proses pendidikan sangat penting. Tanpa dukungan dari karyawan TU dan caraka, kegiatan pembelajaran di sekolah tidak akan berjalan dengan lancar. Saya akan mengupayakan agar mereka juga mendapatkan pengakuan yang layak, dengan kualifikasi dan TPP yang berbeda namun tetap berkeadilan. Dengan memberi perhatian pada semua elemen di lingkungan sekolah, kita menciptakan ekosistem pendidikan yang saling mendukung. Dalam hal ini, penting untuk menyadari bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga melibatkan banyak pihak lainnya yang bekerja di belakang layar.
Guru di sekolah swasta seringkali menerima gaji yang tidak sesuai dengan UMR. Jika saya menjadi gubernur, saya akan mengambil langkah tegas untuk memastikan bahwa tidak ada guru swasta di Jakarta yang digaji di bawah UMR. Kebijakan ini akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan tujuan menciptakan kesetaraan dalam penghasilan. Dengan memberikan dukungan finansial ini, diharapkan guru-guru swasta dapat lebih fokus pada pengajaran dan pengembangan siswa tanpa harus khawatir tentang kondisi ekonomi mereka. Hal ini sangat penting, mengingat banyak sekolah swasta di Jakarta yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendidikan, meskipun mereka beroperasi dengan anggaran yang terbatas. Dengan adanya jaminan gaji yang layak, kita dapat menarik lebih banyak tenaga pengajar berkualitas untuk mengajar di sekolah-sekolah swasta.
Saya memahami bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para guru adalah beban administrasi yang berat. Banyak guru menghabiskan waktu berharga mereka untuk memenuhi berbagai persyaratan administrasi, yang seharusnya bisa digunakan untuk mengajar dan mendidik siswa. Oleh karena itu, saya akan menghapus atau merampingkan beberapa prosedur administratif yang tidak perlu, agar guru dapat lebih berkonsentrasi pada tugas utama mereka: mengajar dan menginspirasi generasi muda. Dengan mengurangi beban ini, kita akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Jika guru memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada pembelajaran, mereka akan lebih mampu merancang metode pengajaran yang inovatif dan menarik bagi siswa.
Selain kebijakan-kebijakan di atas, saya juga akan memperkenalkan program kanonisasi sastra yang wajib dibaca oleh siswa SD. Salah satu penulis yang akan dimasukkan dalam program ini adalah Pramoedya Ananta Toer. Melalui pembacaan karya-karya sastra yang berkualitas, saya berharap siswa dapat mengembangkan pemahaman, empati, dan kecintaan terhadap literasi. Sastra memiliki kekuatan untuk membentuk karakter dan pola pikir siswa, sehingga sangat penting untuk memasukkan program ini ke dalam kurikulum pendidikan. Program ini tidak hanya akan memperkenalkan siswa pada karya sastra yang kaya, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis dan memahami nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam cerita-cerita tersebut.
Dalam menghadapi tantangan pendidikan di Jakarta, kita perlu berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Dengan kebijakan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik bagi guru dan siswa. Jika saya menjadi Gubernur Jakarta, saya akan berjuang untuk memastikan bahwa guru sejahtera, dihargai, dan diberdayakan untuk memberikan pendidikan terbaik bagi generasi penerus. Saya percaya bahwa dengan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama, kita tidak hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan di Jakarta, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Dengan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan ini, saya yakin Jakarta akan menjadi contoh sukses dalam mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H