Keadaan Patologi Sosial Terjadi Pada Remaja Umur 17 Tahun

Ada satu pengalaman trauma yang di alami anak di usia 17 tahun yaitu karena perubahan sosial dan biologis, Seiring perkembangan waktu sekarang di 2024, Penulisan ini menggambarkan keadaan ku waktu umur 17 tahun Tahun 2019 tepat kelas 2 sma waktu itu perjalanan menuju 17 adalah pertumbuhan soal gengsi anak muda, penyakit trauma di masa lalu membiarkan sekitar kehidupan adalah aspek pelajaran membuat banyak pengalaman dengan percobaan dan itu semua masih di anggap hiburan, dan perjalanan membawa kita bertambah nya usia yang membuat kita kembali bernostalgia, Di umur 17 tahun itu adalah awal kita membentuk karakter, kita mau kemana? Akan menjadi sebuah misteri yang tak bisa di jawab dengan pertanyaan klise Cita-cita mu apa? Nah di umur 17 kamu bisa menentukan jawaban nya, dan juga harus bisa menyiapkan jawaban kedua jika jawaban pertama itu adalah kesalahan, Sebenarnya ini bukan topik mencari pembenaran tetapi menggeluti jati diri, dan yang paling menyakitkan adalah tentang bagaimana peran kita yang akan jadi sebuah pekerjaan atau yang menghidupi ekonomi keluarga bahkan dirimu sendiri. 

sesungguhnya kalau di pikir-pikir kita hidup enak waktu Sd,Smp,Sma banyak keinginan yang hanya fokus kepada pendidikan nya saja tapi lupa dengan hidup itu seperti jasa,apa yang menjadi pembelajaran itu sendiri sehingga banyak peran di masa depan yang berantakan, Ya sebenarnya opsi nya adalah kegiatan ekstra di luar metode pendidikan ada ekskul dana unit kegiatan mahasiswa atau apaun lainnya ini sebuah tulisan yang curhatan anak gen z yang mengutarakan banyak nya perubahan sosial mempengaruhi mental seseorang dan banyak juga tak lepas dari ujian batin yang menggangu pikiran karena nya kurang mencerna atau meresapi kenyataan bentuk sebagai masyarakat sebagai manusia sebagai ummat, karena sebenarnya kita punya kekayaan dalam diri sendiri yang membuat nya menjadi ketiadaan untuk menemukan jalan nya kita , Jujur di tahap ini itu sebuah panorama perjalanan hidup yang tak henti-henti untuk terus berjuang, untuk terus bisa bersyukur dan yang paling penting masih bisa berfikir dan bersabar karena itu adalah kunci yang sesungguhnya bukan kita berasal dari anak orang yang mampu atau pun tidak, Kita berhak memiliki validasi atas diri sendiri bukan dari orang lain 

sekian akan berlanjut TERIMAKASIH