1
PENGERTIAN MEDIA
Kata media berasal dari bahasa latin, Medius yangs ecara harfiah berarti 'tengah,'perantara' atau 'pengantar'. Dalam bahsa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada peerimaan pesanan. Gerlach & elly (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dengan pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Pembahasan lainnya telah dikembangkan oleh para ahli seperti yang dikemukakan oleh AECT ( Association of Education and Communication Technology, 1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi. Namun kemudian menurut Achsin (1986:10) dia melakukan perluasan konsep tentang media, menyatakan dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkekas , tetapi tersimpul sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen dengan penerapan ilmu.
Berdasarkan urain beberapa batasan tentang media diatas, berikut dikemukakan cirri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu.
1.     Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware ( perangkat keras), yaitu : sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
2.     Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan siswa
3.     Penekanan media pendidikan terdapat visual dan audio
4.     Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun diluar kelas
5.     Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi berintraksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran
6.     Media pendidikan dapat digunakan secara masal ( misalanya : radio dan telivisi), kelompok besar dan kecil ( mislanya : film, slide, video, OHP), atau perorangan ( misalnya: modul, computer, radio tape / kaset, video recorder).
7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu wilayah
Landasan teoritis penggunaan media pendidikan
Menurut bruner (1966:10/11) ada 3 tingkatan modus belajar, yaitu : pengalamn langsung, pengalam pictorial/gambar, dan pengalaman abstrak. Pengalamn langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata " simpul" dipahami dengan langsung membuat "simpul". Pada tingkatan kedua diberi label iconic ( gambar ), dalam kata " simpul" dipelajari dari gambar, lukisan, foto atau film. Ketiga tingkatan pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan dan keterampilan atau sikap) yang baru.
Gambar diatas meruapakan banyak dijadikan acuan sebagai landasan toeri penggunaan media dalam proses belajar adlah dele's cone of experience (kerucut pengalaman dale) menyatakan hasil belajar belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalman langsung, kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sebagai kepada lambing verbal (abstrak). Semakin ke atas puncak kerucut semakin abstrak media penyampain pesan itu.
Dasar pengembangan kerucut dibawah bukanlah tingkat kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang turtt serta selama penerimaan isi pengajaran atau pesan. Pengalam langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakana mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan penciuman dan peraba.
Ciri - Ciri Media Pendidiakan
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga cirri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan media yang mungkin guru tidak mampu ( atau kurang edisien) melakukannya.
1.     Ciri Fiksatif
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan mengkonstruksikan suatu peristiwa atau objek.
2.     Ciri Manipulatif
Kejadian yang memakan waktu berhari - hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar tim-lapse recording.
3.     Ciri Distributif
Cirri distrubutif dari media memungkinakan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruangan. Dewasa ini, distrubusi media tidak hanya terbatas dalam satu kelas atau beberapa kelas kepada sekolah - sekolah didalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket computer dapat disebarluaskan penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H