Mohon tunggu...
Taufik
Taufik Mohon Tunggu... Editor - Freelance Berdaulat

*Pejalan yang membutuhkan Energi Langit* =================================== Hai! Saya seorang penulis dan ghostwriter dari ACEH yang suka bercerita dan mengeksplorasi ide-ide baru, topik-topik unik dan pengalaman pribadi. Saya senang menciptakan karya-karya yang membuat orang berpikir tentang sejarah, kebudayaan, dan Adat istiadat dan gemar menjelajahi kehidupan dan keberagaman dunia. Dukungan Anda sangat berarti bagi saya, dan itu membantu saya terus berbagi cerita dengan Anda semua. Penyuka bacaan: #Antropologi, #Sosiologi, #Poetri, #Sejarah, #Ekonomi, #sosialbudaya #kebijakan #kearifanlokal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanti Peran Bank Tanah untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani di Aceh

5 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanti Peran Bank Tanah untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani di Aceh (Dokumen: Taufik)

Kemiskinan di Aceh adalah salah satu tantangan serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Sebagai provinsi dengan status istimewa dan kaya akan sumber daya alam, kenyataan bahwa Aceh masih menghadapi tingkat kemiskinan tinggi menjadi sebuah ironi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, 14,45% penduduk Aceh masih hidup di bawah garis kemiskinan. Angka ini jauh di atas rata-rata nasional yang berada di kisaran 9,36%.

Lebih memprihatinkan lagi, kemiskinan ini lebih terkonsentrasi di wilayah pedesaan, di mana masyarakat bergantung pada sektor agraris seperti pertanian, perikanan, dan perkebunan. Sayangnya, akses terhadap lahan produktif dan infrastruktur sering kali menjadi hambatan utama.

Di sisi lain, Kepala DPMG Aceh T. Aznal Zahri menjelaskan, berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) Aceh masih memilik sebanyak 33 gampong berstatus sangat tertinggal dan 593 gampong tertinggal dari 6.497 desa/kelurahan yang tersebar di seluruh pelosok Aceh,

Mari kita telaah lebih dalam. Pendapatan masyarakat di pedesaan sering kali tidak menentu, apalagi jika tergantung pada hasil panen yang dipengaruhi oleh cuaca atau harga pasar yang fluktuatif. Infrastruktur yang kurang memadai, mulai dari jalan desa yang rusak hingga minimnya akses listrik menambah panjang daftar tantangan yang harus dihadapi.

Namun, Aceh bukan tanpa harapan. Dengan dukungan program yang tepat, seperti peran Bank Tanah, Aceh memiliki peluang besar untuk bangkit dari jerat kemiskinan. Misalnya, redistribusi lahan dapat membantu petani kecil mendapatkan akses terhadap tanah yang produktif. Selain itu, pembangunan infrastruktur desa, seperti irigasi atau fasilitas transportasi, bisa menjadi game-changer untuk membuka peluang ekonomi baru.

Jadi, meski tantangan besar ada di depan mata, potensi Aceh untuk tumbuh juga tak kalah besar. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang konsisten, mimpi mengentaskan kemiskinan di Aceh bisa jadi kenyataan, bukan sekadar wacana.

Apa Itu Bank Tanah?

Bank Tanah adalah konsep yang relatif baru dalam kebijakan tanah di Indonesia, namun memiliki potensi besar untuk menjadi solusi bagi masalah ketimpangan distribusi tanah dan kemiskinan di daerah pedesaan. Secara sederhana, Bank Tanah adalah lembaga atau sistem yang dikelola oleh pemerintah untuk mengelola, mendistribusikan, dan memperdagangkan tanah yang tidak terpakai atau tanah yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuannya adalah agar tanah yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat, terutama dalam mendukung program-program pembangunan yang lebih merata.

Fungsi utama dari Bank Tanah adalah mengelola dan menyediakan lahan untuk berbagai kepentingan, seperti pembangunan infrastruktur, perumahan, maupun pengembangan ekonomi. Ini sangat relevan di Indonesia, yang memiliki banyak kawasan dengan potensi besar namun masih terkendala oleh distribusi lahan yang tidak merata, terutama di daerah pedesaan. Salah satu tujuan besar Bank Tanah adalah untuk mengurangi ketimpangan tersebut, memberikan akses kepada masyarakat yang kurang mampu untuk memperoleh tanah, serta mendukung program-program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Jika kita melihat konteks Aceh, keberadaan Bank Tanah dapat berperan penting dalam menanggulangi kemiskinan, terutama di daerah-daerah pedesaan yang banyak mengalami kesulitan dalam mengakses lahan. Tanah adalah salah satu sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk membangun usaha, baik itu pertanian, perikanan, maupun usaha lainnya. Dengan adanya Bank Tanah, masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke lahan dapat memperoleh kesempatan yang lebih adil untuk mengembangkan ekonomi mereka.

Selain itu, Bank Tanah juga bisa berperan dalam menyelesaikan masalah tanah terlantar atau tanah yang tidak digunakan dengan maksimal. Tanah-tanah seperti ini dapat dialokasikan kembali untuk kepentingan umum, seperti pembangunan fasilitas sosial, pertanian, atau bahkan kawasan wisata. Dengan pengelolaan yang tepat, Bank Tanah dapat membantu menciptakan ekosistem yang lebih seimbang dan adil, di mana tidak ada satu kelompok pun yang tertinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun