Mohon tunggu...
Taufik
Taufik Mohon Tunggu... Editor - Freelancer Berdaulat

Pejalan yang membutuhkan Energi Langit

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Koperasi Nelayan Samudera Mandiri Syariah: Antara Peningkatan Ekonomi dan Upaya Upaya Konservasi

28 November 2024   18:03 Diperbarui: 30 November 2024   21:08 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, Sobat! Pernahkah kamu mendengar kisah inspiratif dari Gampong Layeun dan Pulot di Kabupaten Leupung, Aceh Besar? Di sepanjang pantai yang memanjakan mata ini, ada sebuah koperasi yang dikelola oleh sekumpulan perempuan hebat, yaitu Koperasi Produsen Samudra Mandiri Syariah (KOP-SMS). Berdiri sejak tahun 2020 sebagai pra-koperasi, mereka resmi menjadi koperasi pada 19 November 2021. Misinya? Tidak hanya meningkatkan perekonomian, tetapi juga menjaga kelestarian laut.

Koperasi Nelayan Samudera Mandiri Syariah merupakan organisasi berbasis syariah yang bertujuan untuk memberdayakan nelayan melalui prinsip gotong-royong, transparansi, dan keadilan ekonomi. Koperasi ini didirikan untuk membantu nelayan mengatasi tantangan finansial, teknis, dan pemasaran yang sering mereka hadapi dalam menjalankan usaha perikanan.

Koperasi Produsen Samudra Mandiri Syariah beranggotakan 26orang dengan jumlah simpanan pokok peranggota Rp.1.000.000 dqn simpanan wajib Rp.10.000,/bulan

Dengan pendekatan syariah, koperasi ini memastikan bahwa semua aktivitas ekonomi yang dilakukan bebas dari riba, gharar (ketidakpastian), dan aktivitas yang tidak etis, sehingga memberikan manfaat bagi anggota koperasi sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

Melihat peluang dan lokasi strategis serta beberapa manfaat dari kelompok usaha, ibu-ibu penjual ikan asin mempunyai inisiatif untuk menggabungkan diri membentuk koperasi.

Diawal memang sangat banyak hambatan terutama kepercayaan dari pemilik usaha, namun dikarenakan tekad yang kuat untuk mencari jalan keluar dari permasalahan selama ini seperti akses keuangan di perbankan, mahalnya transport ke pusat pasar Banda Aceh (Peunayong, Lambaro dll) maka mereka bersepakat diawal dengan bentuk pra koperasi. Setelah berjalan beberapa bulan yang didampingi oleh penyuluh koperasi maka akhirnya mereka resmi membentuk lembaga ekonomi tersebut.

Setelah koperasi terbentuk, masalah lainnya muncul pada pengelolaan simpanan pokok yaitu peranggota dibebankan 1 Juta. Namun hal ini dapat teratasi setelah pelatihan manajemen keuangan oleh instansi terkait.

Proses demi proses dijalani sehingga menimbulkan trust di pemerintahan, priwate sector dan perbankan sehingga setiap anggota berhak mendapatkan akses permodalan. 

Tidak hanya itu, trust juga didapatkan dari pihak universitas, ini dapat dilihat pihak kampus memagangkan beberapa mahasiswa nya untuk melakukan pencatatan keuangan dari usaha yang tergabung dalam koperasi.

Jika kamu pernah melintasi jalan nasional Banda Aceh-Meulaboh, pasti akan langsung terasa suasana khas Kecamatan Leupung. Di kanan dan kiri jalan, deretan kios penjual ikan asin berjejer rapi, memancarkan aroma khas yang menggoda. Ikan asin produksi Leupung memang sudah terkenal kelezatannya, hingga menjadi incaran banyak orang, baik dari Aceh maupun luar daerah.

Kecamatan Leupung, yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, merupakan kawasan strategis dengan potensi besar di sektor perikanan, perkebunan, dan pariwisata bahari. Kombinasi ini menjadikan Leupung sangat cocok untuk mengembangkan produk perikanan yang dapat mendukung industri pariwisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Koperasi yang Berakar dari Harapan

Dok: Pribadi
Dok: Pribadi

KOP-SMS hadir sebagai wujud nyata perjuangan para perempuan pengolah ikan. Dengan semangat kebersamaan, koperasi ini menjadi jembatan bagi para anggotanya untuk memasarkan ikan asin berkualitas. Sebagai bagian dari kelembagaan Panglima Laot, koperasi ini menanamkan pentingnya menjaga kelestarian laut sebagai sumber kehidupan.

Tak heran, tujuan utamanya pun mencakup banyak aspek:

  1. Meningkatkan perekonomian nelayan, terutama pengolah ikan asin.
  2. Memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan usaha.
  3. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak.
  4. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.
  5. Mengembangkan koperasi yang mandiri, berkelanjutan, dan partisipatif.

Mengapa Koperasi Penting?

Menurut teori Collective Action yang dikemukakan oleh Mancur Olson, keberhasilan sebuah kelompok sangat bergantung pada kemampuan anggotanya untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama. Di sinilah koperasi memainkan perannya. Dengan koperasi, individu yang sebelumnya berjuang sendiri kini memiliki wadah untuk saling mendukung.

KOP-SMS juga tak melupakan pentingnya menjaga lingkungan. Pendekatan berbasis konservasi diterapkan dalam pengelolaan hasil perikanan. Dengan melibatkan nelayan sebagai pelaku utama, koperasi ini diharapkan mampu mencetak "local champion" tokoh lokal yang menyuarakan pentingnya pelestarian laut.

Ini sejalan dengan prinsip Sustainability Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-14, yaitu menjaga ekosistem laut. Dengan memanfaatkan limbah ikan menjadi barang bernilai, koperasi ini menunjukkan bahwa keberlanjutan ekonomi dan lingkungan bisa berjalan beriringan.

Pandangan Kebijakan terhadap Koperasi di Indonesia

Dalam konteks kebijakan saat ini, koperasi memiliki posisi strategis sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi kerakyatan. Pemerintah, melalui Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, menekankan pentingnya koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Prinsip ini sejalan dengan visi pemerataan ekonomi yang berkeadilan, di mana koperasi diharapkan mampu memberdayakan masyarakat, terutama kelompok-kelompok yang sebelumnya termarjinalkan secara ekonomi.

Namun, di lapangan, implementasi kebijakan ini sering kali menghadapi berbagai kendala. Koperasi seperti KOP-SMS membutuhkan dukungan yang lebih kuat, baik dalam bentuk regulasi yang mendukung, akses pendanaan, maupun program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas anggotanya. Selain itu, kebijakan harus lebih terarah pada upaya memperkuat nilai tawar koperasi, terutama di pasar yang semakin kompetitif.

Lembar Fakta

Saat ini koperasi nelayan samudera mandiri sudah bekerjasama dengan beberapa Ngo Lokal, Pemerintah dan Akademisi untuk memperkuat peran dan nilai tawar mereka serta menambah wawasan dalam quality kontrol produk ikan asin serta pemahaman tentang strategi marketing diantara nya :

1. DKP Prov Aceh

2. DKP Kab Aceh Besar

3. Dinas Kop Abes

4. PT. Kelola Pangan Indonesia (PT. KPI)

5. Natural Aceh

6. Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala

7. Disperindag Aceh

8. Ditjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Provinsi Aceh

Nilai Tawar KOP-SMS dalam Ekosistem Ekonomi Lokal

Koperasi seperti KOP-SMS memiliki keunggulan yang unik, yang jika dikelola dengan baik dapat menjadi nilai tawar tinggi di tingkat lokal dan nasional. Berikut adalah beberapa aspek yang menjadi daya saing KOP-SMS:

1. Produk Lokal yang Berkualitas dan Berkelanjutan

Produk ikan asin dan hasil olahan perikanan lainnya dari KOP-SMS memiliki potensi besar untuk menjadi unggulan daerah. Dengan menerapkan standar kualitas yang ketat dan memperhatikan aspek keberlanjutan, produk mereka dapat mengisi ceruk pasar yang mencari hasil laut ramah lingkungan.

Untuk Manajemen Quality Control Koperasi sudah bekerjasama dan telah di ajarkan yang tercantum dalam SOP serta Flowchart oleh PT. Kelola Pangan Indonesia.  Ikan asin Leupung punya keunggulan tersendiri. Teksturnya renyah tapi tetap lembut saat dimasak, dan rasanya tidak terlalu asin seperti kebanyakan ikan asin lain. Semua itu karena proses pengolahannya yang masih mempertahankan cara tradisional. Nelayan setempat benar-benar menjaga kualitas ikan, dari proses penggaraman hingga pengeringannya.

2. Kontribusi pada Konservasi Lingkungan

Keterlibatan koperasi dalam menjaga kelestarian laut melalui pendekatan konservasi memberikan nilai tambah yang signifikan. Di era di mana kesadaran lingkungan semakin tinggi, koperasi ini bisa menjadi contoh nyata penerapan ekonomi hijau di sektor perikanan.

Pemerintah daerah dapat menjadikan KOP-SMS sebagai mitra strategis dalam program konservasi laut, seperti pengelolaan kawasan konservasi perikanan berbasis masyarakat.

Koperasi merupakan bagian dari lembaga adat Panglima Laot Lhok Leupung yang berwenang dalam mengatur tata kelola perikanan berbasis adat.

Lembar Fakta

Selama 2 kali Rapat Umum Anggota Tahunan yang diadakan oleh koperasi dengan mengundang seluruh anggota, masyarakat, dan tokoh adat, 5 persen dari hasil pendapatan koperasi Sisa Hasil Usaha (SHU) sudah di berikan untuk upaya konservasi yang digiatkan oleh lembaga adat Panglima Laot. 

3. Pemberdayaan Perempuan

Sebagai koperasi yang didominasi oleh perempuan pengolah ikan, KOP-SMS memberikan kontribusi besar dalam pemberdayaan ekonomi perempuan di wilayah pesisir. Hal ini sejalan dengan target SDGs nomor 5, yaitu kesetaraan gender.

Program pemberdayaan perempuan berbasis koperasi dapat diarahkan untuk memperluas akses pelatihan dan pendanaan khusus bagi perempuan di sektor perikanan.

4. Penguatan Jaringan Kemitraan

Kemitraan KOP-SMS dengan Panglima Laot, pemerintah, dan lembaga terkait lainnya menjadi modal penting untuk memperluas jangkauan pemasaran dan akses pembiayaan.

Kebijakan yang mendorong kolaborasi antara koperasi dan sektor swasta bisa meningkatkan daya saing koperasi di pasar yang lebih luas. Misalnya, program kemitraan public-private-partnership (PPP) di sektor perikanan.

Foto bersama Kop-SMS dengan Trainer Manajemen Keuangan (dok.pribadi)
Foto bersama Kop-SMS dengan Trainer Manajemen Keuangan (dok.pribadi)

Arah Kebijakan yang Dibutuhkan untuk Memperkuat Koperasi

Agar koperasi seperti KOP-SMS dapat semakin berkembang, kebijakan berikut perlu mendapat perhatian:

  1. Peningkatan Akses Pendanaan:
    Koperasi membutuhkan skema pembiayaan berbasis syariah yang lebih fleksibel, dengan bunga rendah atau tanpa bunga. Pemerintah dapat mendorong lembaga keuangan syariah untuk bermitra dengan koperasi dalam program pembiayaan mikro.
  2. Dukungan Infrastruktur:
    Pembangunan fasilitas pengolahan ikan bersama bisa menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan daerah, termasuk melalui Dana Desa atau anggaran APBD.
  3. Digitalisasi Koperasi:
    Kebijakan digitalisasi koperasi bisa membantu KOP-SMS memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi manajemen, memperluas pemasaran, dan menjangkau pasar e-commerce.
  4. Program Pelatihan Berkelanjutan:
    Pelatihan manajemen bisnis, pengolahan produk, dan pemasaran berbasis digital harus menjadi bagian dari kebijakan pemberdayaan koperasi.
  5. Pemberian Insentif Pajak:
    Koperasi yang menjalankan prinsip keberlanjutan dan konservasi lingkungan dapat diberikan insentif pajak untuk mendukung operasionalnya.

Mengokohkan Peran KOP-SMS di Masa Depan

Dengan nilai-nilai unik yang dimiliki, KOP-SMS berpotensi menjadi model koperasi berbasis keberlanjutan di sektor perikanan. Namun, ini hanya bisa tercapai jika ada sinergi yang baik antara koperasi, pemerintah, private sector dan masyarakat.

Sebagai masyarakat, kita juga bisa mendukung inisiatif seperti ini dengan membeli produk lokal, menyuarakan pentingnya pelestarian laut, dan mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian lebih pada koperasi.

Tantangan yang Dihadapi

Tentu, perjalanan menuju keberhasilan tidak selalu mulus. KOP-SMS menghadapi beberapa kendala seperti:

  • Keterbatasan SDM dalam manajemen bisnis dan produksi.
  • Belum tersedianya fasilitas pengolahan ikan bersama.
  • Pemasaran produk yang masih terbatas.
  • Kapasitas kepemimpinan yang perlu ditingkatkan.

Namun, semangat pantang menyerah membuat koperasi ini terus mencari solusi. Salah satu langkahnya adalah bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh serta lembaga lainnya untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pemasaran.

KOP-SMS bercita-cita menjadi koperasi modern yang dikelola secara profesional, transparan, dan partisipatif. Dengan mengembangkan strategi pengolahan ikan beku dan produk inovatif lainnya, koperasi ini ingin memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal sekaligus menjaga lingkungan. [*]

Update 2: 30 Nov 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun