Mohon tunggu...
Taufik
Taufik Mohon Tunggu... Editor - Freelancer Berdaulat

Pejalan yang membutuhkan Energi Langit

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Dapatkah Inovasi Rumpon+ Meningkatkan Pendapatan Nelayan di Selat Benggala Aceh Besar?

22 November 2024   18:16 Diperbarui: 22 November 2024   22:38 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nelayan Pulo Aceh (Sumber: Pribadi/Taufik)

Salah satu tantangan terbesar adalah kondisi cuaca yang tidak menentu. Laut Aceh Besar, terutama di musim-musim tertentu, sering dilanda cuaca ekstrem seperti angin kencang, gelombang tinggi, atau hujan deras. Hal ini tidak hanya menyulitkan pemasangan rumpon, tetapi juga berisiko merusak rumpon yang telah dipasang.

Dampaknya:

  • Pemasangan rumpon harus ditunda hingga cuaca membaik.
  • Nelayan dan tim teknis menghadapi risiko keselamatan saat bekerja di laut.
  • Progres program menjadi lebih lambat dari yang direncanakan.

Solusi:

  • Perencanaan pemasangan dilakukan berdasarkan prediksi cuaca yang lebih akurat.
  • Penggunaan alat yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem seperti Fish Dome berbahan kuat.

Penempatan Rumpon | Dokumentasi Pribadi
Penempatan Rumpon | Dokumentasi Pribadi

2. Keterlambatan Pengiriman Alat dan Bahan

Keterbatasan logistik sering menjadi masalah dalam pelaksanaan program, terutama di wilayah terpencil atau pesisir. Pada kasus program Rumpon+, keterlambatan pengiriman alat cetak Fish Dome menjadi salah satu hambatan utama.

Dampaknya:

  • Pembangunan dan pemasangan rumpon tidak bisa dilakukan sesuai jadwal.
  • Nelayan yang sudah menanti manfaat dari Rumpon+ harus menunggu lebih lama.
  • Keterlambatan ini dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap program.

Solusi:

  • Mengidentifikasi pemasok lokal untuk mengurangi ketergantungan pada pengiriman dari luar daerah.
  • Menyediakan cadangan alat atau bahan di lokasi program sebagai antisipasi.

3. Kurangnya Pemahaman Awal dari Masyarakat

Inovasi baru seperti Rumpon+ sering kali dihadapkan pada tantangan penerimaan masyarakat. Beberapa nelayan mungkin merasa skeptis terhadap efektivitas alat ini atau ragu untuk meninggalkan metode penangkapan tradisional mereka.

Dampaknya:

  • Tidak semua nelayan bersedia berpartisipasi dalam pelatihan atau pemasangan rumpon.
  • Muncul resistensi terhadap perubahan, terutama dari nelayan yang sudah terbiasa dengan cara lama.

Solusi:

  • Memberikan sosialisasi yang intensif dengan menggunakan pendekatan yang mudah dipahami.
  • Menampilkan contoh nyata keberhasilan penggunaan Rumpon+ dari lokasi lain.
  • Mengadakan diskusi terbuka agar masyarakat bisa menyampaikan kekhawatiran dan harapan mereka.

4. Terbatasnya Sumber Daya Manusia yang Terlatih

Diskusi Nelayan Pulo Breuh Utara (Dok .Pribadi)
Diskusi Nelayan Pulo Breuh Utara (Dok .Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun