Mohon tunggu...
Taufik
Taufik Mohon Tunggu... Editor - Freelancer Berdaulat

Pejalan yang membutuhkan Energi Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Rindu yang Tersembunyi dalam Sapa

5 Oktober 2024   20:26 Diperbarui: 8 Oktober 2024   10:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gayo Highland, Takengon

Berapa banyak dari kata yang terucap
Seperti hujan di malam kelam dan hening
Kita bertanya, "Apa kabarmu, teman?"
Padahal hati berbisik, "Aku merindukanmu, kawan."

Di balik senyum yang kita perlihatkan
Ada rindu yang diam, tak berani dituliskan
Seperti angin yang mengelus pepohonan
Ia hadir namun tak pernah tersentuhkan.

Kita menyapa, dengan suara yang lemah
Namun di dalamnya ada kerinduan yang marah
Tetapi siapa yang bisa mengerti?
Kata-kata telah bersembunyi di balik sunyi.

Maka biarlah rindu tetap terpendam
Seperti bintang di langit malam
Meski jauh, ia selalu ada
Dan kita tetap bertanya, tanpa pernah meminta jawabannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun