Mohon tunggu...
Taufik Muhammad Zaki
Taufik Muhammad Zaki Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memahami Gempa Bumi : Ilmu Dibalik Guncangan

9 Januari 2025   21:40 Diperbarui: 9 Januari 2025   21:57 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Memahami Gempa Bumi: Ilmu Dibalik Guncangan

Gempa bumi sering kali menimbulkan ketakutan bagi mereka yang mengalaminya, tetapi banyak yang belum memahami bagaimana fenomena ini terjadi dan bagaimana teknologi dapat membantu mengurangi dampaknya. Salah satu kesalahpahaman umum adalah keyakinan bahwa gempa bumi dapat diprediksi secara akurat, termasuk waktu dan tempatnya, seperti halnya cuaca. Sebaliknya, ada pula kebingungan tentang bagaimana negara-negara maju seperti Jepang dapat memberikan peringatan kepada warganya sebelum gempa menghantam.

Artikel ini bertujuan untuk mengedukasi bahwa meskipun gempa bumi tidak bisa diprediksi secara akurat, sistem peringatan dini yang ada dapat memberikan peringatan beberapa detik sebelum guncangan terasa, berdasarkan deteksi gelombang seismik awal.

Mekanisme Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi karena pergerakan lempeng tektonik yang saling bertabrakan atau bergeser di bawah permukaan bumi. Ketika tekanan yang terakumulasi di sepanjang patahan melebihi kekuatan batuan, batuan tersebut pecah atau tergelincir, melepaskan energi dalam bentuk gelombang seismik. Ini adalah momen ketika gempa bumi terjadi.

Gelombang seismik yang dilepaskan terbagi menjadi dua jenis utama: gelombang P (gelombang primer) dan gelombang S (gelombang sekunder).

Gelombang P dan Gelombang S

Gelombang P adalah gelombang pertama yang muncul dan terdeteksi oleh sensor. Gelombang ini bergerak lebih cepat dan merambat melalui material padat dan cair. Karena kecepatannya, gelombang P memberikan sinyal awal bahwa gempa bumi sedang berlangsung.

Gelombang S, yang bergerak lebih lambat dan hanya melalui material padat, bertanggung jawab atas sebagian besar kerusakan. Kesenjangan waktu antara kedatangan gelombang P dan gelombang S memungkinkan sistem peringatan dini untuk memberikan peringatan beberapa detik sebelum gelombang S menghantam.

Menurut penelitian oleh Kanamori (2005) dalam jurnal Annual Review of Earth and Planetary Sciences, pemahaman tentang mekanisme pelepasan energi ini sangat penting dalam mengembangkan sistem peringatan dini yang efektif. Penelitian ini menekankan bahwa deteksi cepat gelombang P memungkinkan waktu respons yang sangat penting dalam mengurangi dampak gempa.

Bagaimana Sistem Peringatan Dini Bekerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun