Mohon tunggu...
Taufik
Taufik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seeking meaning and stories, for life is more than just scores 🎓

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Hidup Ramah Lingkungan Untuk Masa Depan di Desa Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo

5 November 2024   22:04 Diperbarui: 5 November 2024   22:14 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengolahan sampah sumber gambar rri.co.id

Created By  Vriska Oktaviani Kolopita-Mardia Bin Smith-Bimbingan Dan Konseling-Universitas Negri Gorontalo 

Di era modern ini, tantangan lingkungan semakin nyata dan mendesak. Kerusakan alam dan pencemaran menjadi ancaman bagi berkelangsungan hidup kita di masa depan. Salah satu cara untuk menghadapinya adalah dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, terutama di desa-desa seperti Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo. Desa-desa dengan potensi alam yang masih alami seperti Tenggela sangat cocok untuk memulai gaya hidup berkelanjutan yang lebih baik untuk masa depan. 

Pengelolaan sampah yang baik adalah kunci untuk menjaga kelestarian lingkungan disekitar kita. terutama di Tenggela, pengolahan limbah dapat dimulai dengan pengelompokan sampah di rumah tanggah. Sampah dapat dimanfaatkan sebagai kompos untuk lahan pertanian, sementara sampah anorganik seperti plastik dan logam bisa didaur ulang 

Selain itu, bisa diadakan program edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya daur ulang dan pengurangan sampah plastik sekali pakai. Melalui kerja sama komunitas, desa dapat menjadi contoh pengelolaan limbah yang efektif dan steril.

Lingkungan yang bersih bukan suatu hal yang asing, tetapi tidak semua manusia dapat menerapkannya. Tetapi juga dengan adanya lingkungan yang bersih memiliki banyak manfaat untuk kita semua, gaya hidup ramah lingkungan menjadi semakin penting sebagai salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Ini bukan hanya tentang mengurangi limbah, tetapi lebih ke bagaimana merubah cara hidup kita secara keseluruhan agar lebih searah. 

Plastik merupakan salah satu ancaman terbesar bagi lingkungan karena sulit terurai, Plastik juga sudah menjadi bagian hidup dari manusia dimana plastik digunakan hampir dalam segala hal, tapi sayangnya yang telah digunakan menjadi sumber limbah/sampah setiap tahunnya. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti sedotan, botol air, dan kantong belanja, adalah langkah sederhana namun efektif untuk mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan. 

Membangun kesadaran kesadaran daur ulang untuk mengedukasi masyarakat untuk memisahkan sampah plastik dari sampah organik dan sampah lainnya, di tempatkan tempat sampah terpisah untuk daur ulang di rumah, kantor, dan area lainnya. Kita juga dapat meningkatkan prasarana daur ulang di kalangan pemerintah dan pihak swasta yang perlu berinvestasi dalam prasarana pengolahan sampah.

Desa Tenggela, yang mungkin memiliki hutan atau lahan alami di sekitarnya, harus mengutamakan pelestarian sumber daya alamnya. Hutan yang hijau juga memiliki banyak fungsi bagi kita semua. Masyarakat desa dapat berperan aktif dalam menjaga hutan dari penebangan liar, pembukaan lahan yang tidak berkelanjutan, dan penyalahgunaan sumber daya yang berlebihan.

Program reboisasi atau penghijauan kembali bisa menjadi solusi untuk memulihkan lahan-lahan yang rusak, sekaligus memberikan manfaat ekonomi melalui penanaman pohon produktif seperti pohon buah-buahan atau tanaman kayu yang bernilai ekonomi tinggi. Untuk mengembalikan keseimbangan alam dan menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang, program reboisasi menjadi solusi utama yang dapat diimplementasikan di desa ini. Melalui reboisasi, tidak hanya area hijau yang dipulihkan, tetapi juga kesejahteraan ekonomi masyarakat dapat ditingkatkan melalui sumber daya alam yang dikelola secara berkelanjutan.

Reboisasi atau penghijauan kembali juga penting bagi masa depan desa tenggela seperti pohon memiliki peran besar dalam menyerap karbon dioksida (C2O), melalui fotosintesis pohon mampu menyerap karbon dioksida (C2O) dan air. Dengan lebih banyak pohon, kadar CO2 di atas atmosfer bisa dikurangi, sehinggah dapat membantu dampak perubahan iklim, pohon juga dapat mencegah erosi tanah dan banjir karena akar pohon berperan dalam mengikat tanah sehinggah mengurangi laju erosi, selain itu pohon juga dapat membantu mnyerap air hujan, mengurangi volume air mengalir di permukaan dan mencegah banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun