Mohon tunggu...
Taufik Amansah
Taufik Amansah Mohon Tunggu... -

Meluruskan yang benar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akhirnya Tersandung Juga

7 Juli 2014   06:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:11 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dagelan sempat timbul dalam debat capres/cawapres tahap akhir, kali ini di di lakonin antara hatta dengan jokowi, sudahlah hatta salah mendefinisikan kalpataru yang di artikan sebagai adipura. Dan jokowi menjawab makna adipura tersebut dengan kalpataru. Jujur pada awalnya saya tidak memperhatikan bahwa kedua badut ini berbalas pantun yang tidak nyambung, sampai saya terpelongo dan terperangah, busyet dah…., jusuf kalla rupanya tidak sepikun yang saya bayangkan.

Walaupun kalpataru dan adiputra sama-sama berbasis penghargaan terhadap lingkungan yang berbeda objek, bagi saya hatta dan jokowi tetap nggak ngeh terhadap apa yang mereka debatkan. Walaupun kedua nya slip lidah dari substansi pertanyaannya yaitu kenapa Jakarta dan solo tidak dapat penghargaan tersebut selama jokowi menjabat, Entah mau selamatkan muka jokowi. JK merasa tidak perlu menjawab karena arti definisi nya salah. Karena JK tahu memang jokowi tidak pernah mendapat adiputra. Aku tidak menyangka bahwa JK itu seorang penggemar debat.  Ia seolah-olah memiliki mata ketiga untuk melihat kelemahan lawan debatnya, lalu memojokkannya. Dari caranya tertawa, dapat dilihat bahwa ia akan sangat senang manakala berhasil mempermalukan orang lain yang menjadi lawan debatnya. Orang dengan keahlian seperti ini biasanya tidak disukai dalam pergaulan.

Rasa shock yang di alami taufik berbuntut panjang, hingga acara debat capres usai, coba-coba buka sosmed, menemukan posting sesama kompasioners membuat taufik jingkrak-jingkrak hingga sampai lupa daratan. Dan ternyata ini membuat seorang taufik tersandung jatuh hingga kehilangan muka sendiri. Hehehehehe, makanya fik…., teliti dahulu sebelum memposting. Rasain lu…..,

Kepuasan JK terpenuhi akhirnya setelah sebelumnya dia di bombardier oleh pasangan prabowo hatta, ibarat peluru karet yang memantul ke kubu sendiri. Ketika jokowi berusaha menembak prabowo sebagai ketua HKTI dimana perannya dalam mengontrol  Impor beras, yang dengan enteng di jawab prabowo bahwa perjuangannya untuk tidak impor beras justru di tentang oleh wakil elu sendiri dengan menggunakan hubungan sebagai ketua partai dengan anggota partai. (Skak ster buat JK ….., anjrit lu jok, ngedumel dalam hatinya, kenape elu tanya yang itu muka gue mau taruh dimana ini?)

Hebatnya lagi Jokowi menohok mukanya sendiri dengan menyalahkan Prabowo didepan ratusan juta pemirsa TV dan ratusan juta pemilih Pilpres dengan mengatakan “Bapak Prabowolah yang salah baca dan salah dengar”. Padahal Seluruh masyarakat akan mencatat apa yang telah disampaikan Jokowi ketika itu dan membandingkannya dengan reaksi keras dari berbagai kalangan yang terjadi ketika Jokowi mengucapkan kalimat mengabaikan Koperasi yang juga tercatat pada berbagai media massa.

Peluru karet tidak habis di situ, kembali di tembakkan dengan menyingung makna kliptokrasi, siapa yang maling? Karena posisi cuman 2, kalau tidak di sana pasti di sini, kami tidak ada maling sapi, qur’an, beras, haji dan migas. Dengan jumawa prabowo berkata maling ada dimana-mana, tidak di tempat saya di tempat anda juga ada maling, dosa besar dan pembohongan public yang besar kalau di tempat anda di katakan tidak ada maling.

Nah…… loh, untung seorang taufik tidak kesandung sendirian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun