Mohon tunggu...
taufik hidayat
taufik hidayat Mohon Tunggu... -

selalu ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenduri Jeurat

9 Mei 2010   16:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:18 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Acara kenduri konvensional seperti kawinan, orang meninggal, sepertinya sudah umum dan sudah diketahui banyak orang. Tapi pernahkah anda mendengar istilah kenduri jeurat. Dari namanya saja sudah membingungkan plus membuat takut. Apakah betul kenduri ini membuat kita dijerat dengan tali dan lain sebagainya. Lantas mengapa jerat-menjerat dijadikan kenduri.

Anda jangan salah tafsir dulu, karena nama kenduri ini yang menggunakan jerat itu bukan menggunakan bahasa indonesia, melainkan bahasa daerah. Kenduri jeurat merupakan salah satu kenduri yang ada di daerah Provinsi Aceh. Jeurat itu sendiri artinya kuburan berarti acara kenduri di kuburan. Tujuannya untuk berziarah sekaligus membersihkan areal komplek kuburan. Kenduri ini biasanya diawali dengan gotong royong di komplek kuburan. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan doa dan makan bersama. Serta memberikan sedekah kepada anak-anak yatim.

Kenduri jeurat ini dilakukan hampir di setiap desa di Provinsi Aceh. Kaum laki-laki mempunyai tugas untuk membersihkan areal komplek kuburan sementara kaum perempuan menyiapkan nasi dan lauk pauk di rumahnya masing-masing yang akan dibawa ke tempat kenduri.

Waktu pelaksanaan kenduri ini umumnya dilakukan menjelang bulan puasa ramadhan dan hari raya haji maupun setelahnya. Tapi ada juga yang melaksanakan kenduri ini empat bulan sebelum bulan puasa tersebut. Jadi tergantung kebijakan dan kebiasaan di desanya masing-masing.

Bagi anda yang tertarik untuk mengikuti kenduri ini silahkan untuk datang ke Aceh sesuai dengan waktu pelaksanaan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun