Mohon tunggu...
taufik hidayat
taufik hidayat Mohon Tunggu... -

selalu ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kunjungan Wakil Rakyat ke Italia di tengah bencana; Cermin Kebobrokan moral Kepemimpinan Nasional Bangsa Ini.

29 Oktober 2010   00:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di tengah gunung merapi yang membara, serta gempa yang diiringi tsunami menerjang mentawai, ternyata tidak menyurutkan niat wakil rakyat untuk tetap melakukan kunjungan kerja ke Italia. Dari berbagai sumber dinyatakan bahwa Komisi V DPR RI yang terdiri dari perwakilan partai telah berangkat sejak tanggal 26 Oktober 2010. Saya yakin anda juga kesal, marah seperti marahnya merapi, sama seperti saya dan juga sama dengan perasaan para korban bencana mulai dari Wasior, Merapi dan Mentawai serta seluruh rakyat indonesia. Dasar wakil rakyat tidak mempunyai etika dan peka terhadap penderitaan rakyatnya. Mereka telah mencoreng jabatan mereka sebagai wakil rakyat itu sendiri dan telah melukai perasaan seluruh rakyat Indonesia. Apalagi pernyataan Ketua DPR itu sendiri yang semakin menyesakkan dada dan menyakitkan hati.  Bahwa bencana merupakan konsekwensi masyarakat pesisir atau yang tinggal di pinggir pantai. Sikap wakil rakyat yang tidak punya simpati dan empati dengan tetap studi banding alias bertamsya serta pernyataan seorang Marzuki Ali yang merupakan Ketua DPR merupakan cermin kebobrokan kepemimpinan nasional bangsa ini. Disadari atau tidak, bahwa telah terjadi pergeseran nilai-nilai luhur yang seharusnya di miliki seorang pemimpin justru itu tidak tampak dari mereka sendiri. Sikap pragmatisme dan opurtunisme yang dibimbing oleh nafsu telah membuat pemimpin bangsa ini kehilangan arah dan tidak bisa melihat persoalan bangsa dengan baik. Harus ada sanksi bagi mereka agar ini menjadi pelajaran bagi setiap wakil rakyat yang lainnya agar mementingkan kepentingan rakyat itu sendiri dibandingkan dengan tamasya yang dibungkus dengan istilah studi banding tersebut. Ke depan rakyat Indonesia harus cerdas dan selektif dalam memutuskan pilihan politiknya agar tidak lagi tertipu oleh penampilan, tutur kata serta topeng palsu untuk merayu rakyat dengan menghalalkan berbagai cara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun