Kamu adalah perempuan paling cantik
Di negeriku indonesia kamulah yang nomor satu
Aku tak akan bisa sukai lagi perempuan yang lainnya
Lirik lagu diatas adalah lagu dengan judul "Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia" milik band papan atas, Dewa 19, yang mungkin merupakan gambaran ekspresi dari Dewa 19  yang mengagungkan istri-istri mereka sebagai perempuan yang paling cantik yang tentunya yang paling mereka sayangi. Seorang teman ada yang bercerita mengenai istri mereka yang jika digambarkan seperti lirik lagu dewa menjadi "Kamu adalah perempuan paling mahal di negeriku Indonesia"...Kok bisa? Ceritanya mirip dengan para PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Gorontalo. Dimana Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengeluarkan kebijakan baru mengenai pembayaran gaji pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah provinsi. Mulai 1 Maret 2012, pembayaran gaji kepada PNS pria yang berkeluarga dimasukkan ke rekening sang istri. (baca http://nasional.kompas.com/read/2012/02/08/13203119/Gaji.PNS.Gorontalo.Harus.Masuk.Rekening.Istri) Yup, cerita dari temanku miris juga. Setiap hari kerja banting tulang peras keringat, tapi gaji bulanan yang diterima yang masuk melalui rekening bank hanya sebatas lewat saja, karena langsung dikuras habis oleh sang istri. Kemudian hanya disisakan tidak  kurang dari 10%. Mungkin jika dirunut temanku ini tidak membaca dengan baik-baik MoU (Memorandum of Understanding) saat nikah dulu (he3x, jika memang ada). Dimana seperti jika kita beli motor atau rumah secara kredit maka diperlukan uang muka dan cicilan setiap bulannya. Jadi saat akad nikah kita wajib membayar mahar atau mas kawin itu merupakan uang muka. Dan setiap bulannya harus membayar uang cicilan dengan tertib.
Bedanya jika membeli motor uang cicilan hanya sekitar 3 tahun, jika membeli rumah paling lama 20 tahun, tapi jika meminang istri uang cicilan berlaku seumur hidup. Coba dihitung dan dikakulasi, pasti benarlah jika "Kamu adalah Perempuan Paling Mahal........"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H