Kali ini aku mendapat tugas keluar kota atau mungkin tepatnya adalah keluar pulau. Yaitu ke kota Pamekasan, pulau Madura. Setelah menyelesaikan tugas dengan baik dan benar, tiba lah saat kembali ke Surabaya. Dikarenakan perjalanan cukup menyita waktu lama, yaitu sekitar 2 jam, maka lebih baik 'membunuh' waktu dengan tidur sambil diiringi musik. Setelah 2 jam berlalu, ternyata perut mulai 'bernyanyi'. Muncul sinyal dari perut ke otak lalu ke mata untuk mencari tempat makan. Lalu dipilihlah bebek Sinjay, yang katanya enak. Konon katanya ada seorang temannya kawan yang dari Jakarta naik pesawat hanya demi makan bebek fenomenal ini. Lalu dari Bangkalan setelah bertanya di pinggir jalan, dapatlah alamatnya yaitu di Jl. Raya Ketengan No. 45 Burneh, sekitar 4 - 5 km dari persimpangan lampu merah. Awalnya kita pikir ini warung pasti milik orang India, Sinjay, mungkin masih saudara dengan Vijay dan semacamnya. Eeeeh, ternyata Sinjay itu adalah akronim dari Sinar Jaya. Dan akhirnya ketemu juga warungnya. Parkir dulu. Cara pemesanannya, sebelum memesan menu, kita harus mengantri untuk mendapatkan nota pesanan sekaligus melakukan pembayaran tunai. Setelah itu kita baru bisa mengantri untuk menukar nota pesanan dengan bebek Sinjay. Cukup unik.
Dan akhirnya yang dinanti-nanti tiba juga. Piring dengan nasi dengan bebek dan sambel. Itu saja. Kemudian secubit daging bebek terus dicolekkan sedikit ke sambel, dan....waaaaah mak nyus kalau kata Pak Bondan. Sepakat, memang enak rasanya. Apalagi sambel yang digunakan juga unik, yaitu uleg-an cabe dioplos dengan mangga muda. Wah, saat menulis ini jadi ngiler lagi, he3x. Btw, memang menu kuliner yang satu ini patut dicoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H