Mohon tunggu...
Taufan
Taufan Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Cuma hanyalah sekedar Abdi di dunia pendidikan yang sekedar suka coreng moreng berceloteh lewat tulisan dengan senyum bahagia dan hati riang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menakar Resah yang Tertulis di Lauhul Mahfuz

12 Mei 2024   14:53 Diperbarui: 12 Mei 2024   15:09 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Getar melodi kehidupan bergema
menggugah tapak penempuh jalan filososfi diri
tak terasa air mata berkumpul sebagai tanda penuh arti
mereduksi diri menjadi insan tegar dalam duniawi

Fikir ini beritme shik shak shok bertalu terhuyung
menerka mana yang berdenting menabuh nada diri?
terlalu harmonis atau bahkan   out of tune berpetik

Lagu kehidupan terus terngiang digarap sang Maestro
Lyrics pencipta tertata rapi dalam Lauhul Mahfuz yang isinya terjaga dan terpelihara
Kini diri hanya menginterpretasikan

Tak ada kuasa, diri mendikte para penyaksi
Menikmati, mengapresiasi atau bahkan mencaci
Insan ini hanya memvisualisasi keinginan Maestro

_*Rain_di_dongkal, 12 Mei 2024*_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun