Mohon tunggu...
Taufan
Taufan Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Cuma hanyalah sekedar Abdi di dunia pendidikan yang sekedar suka coreng moreng berceloteh lewat tulisan dengan senyum bahagia dan hati riang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nestapa Guru Honorer

12 Januari 2024   10:34 Diperbarui: 12 Januari 2024   10:35 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukan maksud tidak mensyukuri nikmat sampai detik ini
Bukan berarti melawan takdir yang sudah digariskan sang Maha Baik
Bukan berarti menyesali profesi yang dulu menjadi cita
Bukan berarti tidak bahagia menjadi insan cendikia

Katanya Pahlawan tanpa tanda jasa?
Katanya Pelita dalam kegelapan?
Katanya embun penyejuk dalam kehausan?
Katanya insan cendikia?

Sebenarnya
Mereka tetap manusia biasa yang sama dengan lainnya
Mereka insan cendikia yang terkesan papa
Mereka penyejuk yang padahal gersang
Mereka Pelita dalam gelap,sedang mereka habis terbakar

Nestapa guru honorer
Mereka berdaya tapi ketimpangan menimpanya
Mereka bertitel sarjana tapi tidak sama perlakuannya
Mereka di tempat yang sama tapi kelompoknya berbeda
Mereka berkewajiban sama tapi beda dalam haknya
Mereka miliki siapa??
kenapa berbeda??
kenapa diwajarkan??

Nestapa guru honorer
Mereka bingung menyalahkan siapa
Mereka menjadi merasa salah dalam memilih cita
Berjubah nyentrik bersaku paceklik
Mereka cendikia yang nestapa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun