Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hasudan nan Romantis

6 Agustus 2022   15:47 Diperbarui: 6 Agustus 2022   17:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon-pohon itu menari
Diiringi sapaan angin yang setia menemani
Menghasud suasana romantis
Meski di bawah hiasan terik yang melingkupi
-
Birunya langit bukan lagi menjadi alasan
Untuk memalingkan tatap dan mencari keteduhan
Sementara banyak yang mengadu nasib
Berparas keringat yang enggan berhenti mengalir
-
Menghindar dari derita seolah-olah diri pantas
Mencari nikmat yang dianggap hanya diri yang berhak
Berlagak bak seorang pejuang
Namun enggan menjadi tumbal yang rela berkorban
-
Keindahan acapkali membuat diri terbuai
Jawaban yang terdengar hanya kata santai
Bahkan tidak tahu kalau diri ini lalai
Akan bualan nafsu yang membelai
-
6 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun