Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyapa Kehampaan

4 Desember 2021   16:13 Diperbarui: 4 Desember 2021   16:14 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash/alonso-navarro

Di hamparan lahan basah

Langit temaram begitu benderang

Membuka ingatan asihmu yang kian menawan

Meski hanya tersimpan di dalam angan

-

Aku berjalan di gelapnya malam

Tanpa asa ataupun harap untuk menuju ke suatu entah

Namun tatapnya yang menuntun terang

Sekalipun yang nampak hanyalah gambar kehampaan

-

Aku berhenti sejenak

Merasakan semilir lembutnya angin temaram

Di tengah hembusan hangatnya kesunyian

Menyapa manis senyumnya yang bersembunyi di balik keheningan

-

Kasih, tidakkah berat perjananmu?

Bertemu dengan banyak kekosongan

Tapi, akankah itu menghentikan lajumu?

Hanya demi sepercik cahaya yang tulus menantimu

***

Jum'at ,25 Ramadhan 1442 H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun