Alhamdulillah, dalam insiden laka tunggal yang melibatkan 6 dulur ini mengakibatkan luka-luka gores karena mobil pick-up yang terpelanting. Bisa jadi hal ini merupakan kebaikan, namun sebagai manusia tidak ada buruknya kita mengakui bahwa dirinya salah karena segala Yang Baik hanya milik Allah semata. Toh, kesalahan di masa sekarang bisa menjadi sebuah potensi hikmah yang lebih besar di masa yang akan datang daripada kebaikan.
Konsep tentang kebaikan juga sedikit banyak dijabarkan pada video seri Pilot Bangsa yang ditanyangkan pada hari ini dengan judul "Sebelum (Menjelang Cahaya) Jarak Antara Musyawarah dan Mufakat". Dan untuk mencapai ini telah disampaikan bahwa kita semua memerlukan ilmu, pengetahuan mental, dan akhlak yang baik.
Bernaung di ruang kebersamaan yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan tentu harus memahami esensi akan hubungan satu dengan yang lainnya. Kalau ia keluarga, sudah dapat dipastikan bahwa ia adalah saudaranya, tapi kalau saudara belum tentu keluarga. Karena kebersamaan ini tercipta atas dasar cinta yang sama dan penuh kerendah-hatian satu dengan yang lainnya, kita bisa saling memberikan nasihat dan saling mengingatkan.
Sore menuju malam, dulur-dulur lain mulai berdatangan. Semua tetap ter-handle sebagaimana mestinya sampai pada mulainya acara Milad. Sekalipun ada insiden yang tentu banyak mengandung hikmahnya, bukan secara personal melainkan secara kolektivitas. Bahkan kalau mau menggunakan cara yang ekstrim dan progresif, persiapan ini bisa terbilang gagal, bukan karena kurang optimalnya segala persiapan, melainkan gagal karena ada salah satu bagian tubuh yang terluka secara kolektif dan kita tidak bisa melindunginya.
Kembali ke awal, semua yang ada dalam pikiran manusia itu belum pasti dan banyak kurang tepatnya. Sama halnya dengan kebaikan, yang sangat mungkin menjadi sebuah keniscayaan. Terlebih kebaikan itu dari pikiran atau sangkaan manusia.
-
Panti Cahaya Ummat, 16 Februari 2021