Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pintu Imajinasi

30 November 2020   16:27 Diperbarui: 30 November 2020   16:33 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana imaji bisa menjadi kenyataan? Banyak orang memaknai hal tersebut sebagai mimpi, yang bisa membawa seseorang ke dalam sikap obsesi yang menjadikannya berpikir idealis. Akan tetapi segala bentuk imajinasi tetap membutuhkan pondasi yang kuat agar yang muncul adalah aktualisasi kebijaksanaan, bukan kesembronoan.

Mungkin, karena itu pula aku lebih banyak berburu angan daripada kata. Aku lebih banyak menggali makna, daripada mencoba mendapati sesuatu yang nyata. Dan diantara banyak angan yang kutemui, ada sesuatu yang datang dan pergi tanpa sekalipun aku memiliki kehendak terhadapnya. Engkau seolah menjelma menjadi sebuah manifestasi atas cinta yang selalu ada dan hadir.

Dunia ini mungkin saja merupakan sementara, tapi kita kuga tidak sanggup membuktikan kalau nantinya dunia akan selalu ada. Sama halnya dengan semua imaji yang tercipta, yang datang untuk mengahadirkan rupa. Tak peduli baik atau tidak baik kemasan(kondisi)nya, karena semua cinta yang datang sudah pasti tak pernah lupa membawa keranjang rahmat.

Betul. Cinta. Ribuan bentuk ataupun perubahan atas imajinasi mampu digerakkan olehnya. Jika aku berkata cinta itu sekarang bermanifestasi menjadi dirimu, salahkah jika aku ingin memilikimu?

***

30 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun