Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pura-pura Tuli

2 Agustus 2020   14:52 Diperbarui: 2 Agustus 2020   14:39 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash/elsie-zhong

Apakah kalian tertawa?
Wahai burung-burung yang sedang menikmati kerakusan
Tanpa mengetahui apa itu ketulusan

Apakah kalian bahagia?
Wahai langit-langit yang sedang mengenyam ketamakan
Tanpa menyadari apa itu pengorbanan

Sedang peluh pun enggan tinggal terlalu lama dalam raut wajahmu
Laksana cahaya yang dibiarkan lenyap oleh gelapnya temaram
Sudahkah engkau merasa cukup mengetahui rahasia dibalik itu?

Hanya saja, luka selalu nampak hina
Dan bualan rasa laksana anggur yang memabukkan
Kasih, masih adakah keabadian itu?

Jika engkau hanya memperkenalkan permainan kesementaraan,
Dan hanyut dalam keluguan
Lalu, haruskah aku berpura-pura tuli terhadap jeritan hatimu?

***

2 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun