Sejatinya perjalanan ini menuntutku
Akan segala raung yang bergumam
Fajar pun enggan menyapa karena ia bagian dari jagadku
Atau kabut yang terus datang dengan gerimis kecilnya menemani senyapku
Lantas, apa aku mesti berhenti menyapa?
Walau rekah tak kunjung jua memberi makna?
Denganmu atau tanpamu, serupa
Isyarat Sang Alam bukan berarti menghentikan langkahku untuk memaknainya
Karna firman Sang Hayyu tak hanya berbatas pada apa yang tertulis
Mungkin aku akan terus mencari, meski hanya sebatas bunga Lampion yang aku kemas
Dengan raut seorang ibu yang begitu ramah
Atau suaminya yang tak henti mendendangkan keluh kesah petani gunung
Bahkan ketika aku duduk meratap di puncak makam
Ternyata denganmu, sama saja
***
21 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H