Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dr. Christyaji: Kenali, Lalu Cintailah!

16 April 2020   16:23 Diperbarui: 16 April 2020   16:25 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Belajar dengan Dr. Christyaji (dokpri)

Belajar bersama atau sinau bareng khas maiyah mengalami dimensi perjalanan yang berbeda. Otentisitas suasana belajar sembari duduk bersama mengarungi malam, meski melalui tahapan atau dipaksa melakukan evolusi dalam metode pembelajaran. Dipaksa untuk out of the box, kecuali jika sudah ada tidak ada niatan untuk mengembil pelajaran bersama-sama di dalam lingkarannya sendiri.

Ilmu seolah menapaki fase "mencari" daripada "memetik", lebih diajak untuk "berpuasa" daripada "berbuka", atau lebih menuntun ke tawadhu' terhadap ilmu itu sendiri daripada menyimpan tendensi kebenaran subjektifitas yang selalu menyimpan ketinggian hati (walaupun se-zharrah). 

Belajar mendengarkan lebih diutamakan daripada belajar mengutamakan. Belajar untuk saling menghargai ternyata lebih dibutuhkan daripada belajar membersamai.

Untung saja, sedari sore hari sudah ada kesepakatan dengan Dr. Christyaji dari Malang untuk menjadi narasumber pada rutinan kali ini. Jarak antara Magelang dan Malang tentu menjadi sebuah masalah andaikata kita menganggap itu masalah. 

Namun, dengan kemudahan teknologi kami ingin menjadikan itu sebuah cara atau metode untuk menjawab tantangan tersendiri dalam salah satu bentuk tantangan evolusi sinau bareng. Mungkin.

Acara dimulai pukul 21.00 sesuai dengan jadwal yang tertera di poster. Mas Taufan yang didapuk menjadi presenter oleh dirinya sendiri dengan berat hati mesti melakukan sesuatu yang baru diluar kebiasaannya karena keterbatasan SDM. 

Sebelumnya, ketok palu tetap diadakan baru disepakati sekitar pukul 20.30 WIB. Poster dan mukadimah pun dipublikasikan secara mendadak. Kami pun dipaksa memasuki medan pertempuran laksana hutan rimba yang gelap. Kami tidak bisa memetakan apapun kecuali niat keberangkatan dan keyakinan untuk terus melaju.

Beruntung, dulur-dulur mulai berdatangan satu persatu laksana cahaya-cahaya yang sedikit memberi penerangan untuk membantu prosesi teknis sinau bareng. 

Setelah secara singkat menjelaskan tentang prolog tema "Goa Virtual", kemudian giliran Mas Munir memimpin wirid bersama sebagai salah satu upaya dalam bentuk doa untuk ikut memberikan pertolongan di tengah salah satu bentuk kasihNya yang umumnya disangka wabah Corona.

Setelah wirid, Dr. Chris pun sudah standby untuk dapat membagikan ilmunya kepada kami semua. Meski live talk dengan perangkat seadanya, dari aplikasi zoom dan instagram, tidak mengurangi geliat kami untuk dapat mengambil ilmu dari Dr.Christyaji.

Pertama-tama, Dokter menekankan arti mengenai masalah. Masalah itu sendiri menurut beliau adalah  ketika terlalu banyak harapan daripada keinginan, sehingga apa yang terjadi tidak sesuai harapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun