Pengakuan, eksistensi?
Semesta, tidakkah engkau muak?
Atau ini yg hendak ingin kau nikmati?
Sedang para pertapa itu selalu merindumu
Membodohkan dirinya di depan keramaian
Cinta, mengapa engkau tinggal terlalu dalam
Terasa mustahil kosong ini mencampakkanmu
Sisa angan yang telah mengerak
Tersusun menjadi ruang dimana aku bersandar
Lihatlah....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!