Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Qudroh dan Iradah dalam Tajuk Syawalan

17 Juni 2019   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2019   16:00 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa puisi yang sangat pragmatis dibawakan oleh beberapa narator. Mengubah keriuhan menjadi keheningan atas suara lantang para pembawa puisi itu. Pemandangan raut muka para hadirin yang terguyur terangnya cahaya bulan dan bintang menambah syahdu pementasan hiburan puisi malam itu. Setelah lampu sorot dan lampu panggung padam, hingga benar-benar tersisa temaram dalam larutnya malam. Lantunan lagu Shohibu Baiti menjadi pemungkas acara syawalan ini. Doa pun tak lupa dilantunkan lalu dilanjutkan saling bersalaman antar semua pihak pada malam itu.

Andai saja, acara-acara silaturrahmi seperti ini lebih banyak terselenggara. Bukan tidak mungkin, perselisihan yang ditimbulkan akibat perbedaan pilihan atau pendapat akan sangat bisa diminimalisir. Cinta dan kegembiraan yang tercipta selalu terbalut tanpa memandang identitas tiap individu yang terlibat.

Rambeanak, 15 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun