Obesitas diartikan sebagai gangguan gizi yang ditandai dengan akumulasi lemak yang berlebih atau abnormal yang dapat mempengaruhi kesehatan. Ditinjau dari segi kesehatan obesitas merupakan salah satu penyakit salah gizi, yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang masuk melebihi kebutuhan dari semestinya. WHO melaporkan bahwa pada tahun 2014 lebih dari 1,9 milyar orang dewasa overweight dan 600 juta di dalamnya obesitas atau 39 % orang dewasa overweight dan 13 % obesitas[3]. Obesitas bisa terjadi pada anak-anak, pada tahun 2013, 42 juta anak balita overweight atau obesitas.
Faktor risiko obesitas
Obesitas merupakan hasil dari gabungan penyebab dan faktor risiko. Di bawah ini sejumlah faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami obesitas.
1. Faktor genetik
Genetik atau faktor keturunan  penyebamerupkan salah satu faktor obesitas yang paling sering terjadi. Anak dari orangtua yang mengalami kegemukan lebih berisiko dibandingkan anak dengan orangtua yang memiliki berat badan ideal.
Faktor keturunan menjadi penyumbang utama karena gen memberikan instruksi pada tubuh untuk merespon perubahan di lingkungannya. Jadi, susunan genetik Anda berpengaruh besar terhadap berat badan.
2. Pola makan tidak sehat
Tidak hanya genetik, pola makan tidak sehat bisa menjadi faktor penyebab obesitas. Hal ini dikarenakan jumlah asupan kalori ke tubuh memiliki dampak langsung terhadap berat badan Anda.
Sebagai contoh, konsumsi kalori yang lebih banyak daripada yang dibakar tubuh tentu dapat memicu kenaikan berat badan. Akibat dari pola makan tidak sehat ini juga dipengaruhi oleh pilihan makanan dan kebiasaan makan, seperti:
- kurangnya konsumsi buah dan sayur,
- makan makanan berlemak berlebihan,
- minum minuman manis atau berkalori tinggi,
- sering melewatkan sarapan,
- porsi makan yang berlebihan, dan
- konsumsi makanan cepat saji terlalu sering.
- Makan membabi buta
- Â Ngemil tengah malam
- Makan sambil menonton TV
- Â Makan terlalu cepat
3. Jarang bergerak atau berolahraga
jarang bergerak atau berolahraga bisa menjadi penyebab lonjakan kasus obesitas di setiap negara. Hal ini dapat dibuktikan melalui penelitian dari Stanford University.