Mohon tunggu...
tatya wahyufatmawati
tatya wahyufatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Tatya wahyu fatmawati, seorang mahasiwa di salah satu universitas terbaik di jawa timur yaitu, Universitas Jember dengan pengalaman di bidang olahraga yaitu voli. Saya sangat antusias untuk terus berkembang dalam bidang olahraga tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Aksi Pantai Bersih di Pantai Pancer Puger Jember : Langkah Nyata Mewujudkan Masa Depan yang Berkelanjutan.

22 November 2024   14:17 Diperbarui: 22 November 2024   16:44 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Kondisi sebelum Kegiatan (Sumber: Pribadi)

Pantai Pancer Puger, salah satu ikon pesisir Kabupaten Jember, Jawa Timur, tengah menghadapi tantangan besar akibat akumulasi sampah. Polusi ini tidak hanya mengancam keindahan pantai, tetapi juga ekosistem laut yang menjadi penopang kehidupan masyarakat pesisir. =

Pada tanggal 2 November 2024, aksi pantai bersih dilakukan oleh kami, Mahasiswa Universitas Jember, untuk memenuhi tugas mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan, sekaligus sebagai bentuk kepedulian kami terhadap alam. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi akumulasi sampah, terutama plastik, yang mencemari pantai dan laut. =

Sebagian besar masyarakat Desa Puger bermata pencaharian sebagai nelayan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat merusak ekosistem pesisir, membahayakan kehidupan laut, serta berdampak negatif bagi masyarakat. =

Kegiatan ini menunjukkan bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi juga tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah. Untuk mengatasi masalah ini, kami, Mahasiswa Universitas Jember, menggelar aksi bersih-bersih pantai sebagai langkah nyata untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan ekosistem.

Mengapa Aksi Bersih Pantai Penting?

Pantai merupakan salah satu ekosistem yang paling rentan terhadap pencemaran. Sampah plastik, puntung rokok, dan limbah rumah tangga sering kali mencemari garis pantai, mengancam kehidupan biota laut serta mengurangi daya tarik wisata. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Lingkungan Hidup setempat, Pantai Pancer Puger menghadapi masalah akumulasi sampah plastik yang berasal dari aktivitas manusia. Pantai Pancer Puger ini dialiri oleh dua sungai, salah satunya adalah Sungai Bedadung yang berada di pusat Kota Jember dengan panjang 48,75 kilometer. Sungai ini membelah Kota Jember hingga bermuara di Pantai Pancer.

"Jadi kalau masyarakat di kota ada yang buang sampah di Sungai Bedadung, nanti terbawa ke sini, Mbak, karena di sini hilirnya sedangkan hulunya di sana," ujar Bapak Mulya, Ketua Pokdarwis Pantai Pancer.

Sampah kiriman merupakan masalah yang masih pelik hingga saat ini. Terlebih saat musim hujan, semakin banyak sampah kiriman yang sampai di Pantai Pancer. Aksi pantai bersih menjadi solusi langsung untuk mengatasi persoalan ini. Selain itu, kegiatan seperti ini juga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dampaknya terhadap ekosistem laut. 

Aksi Pantai Bersih Kolaborasi untuk Perubahan

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 2 November 2024 lalu berhasil mengajak sukarelawan melalui pembagian poster yang telah kami buat. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti kerabat, teman sesama mahasiswa, masyarakat setempat, hingga wisatawan untuk turut andil dalam aksi ini.

"Ini bukan hanya soal membersihkan pantai, tetapi juga membangun kesadaran kolektif untuk tidak membuang sampah sembarangan dan pentingnya menjaga kelestarian pantai," ujar Yusdita, Ketua kegiatan aksi pantai bersih.

Aksi bersih pantai ini dimulai dengan doa bersama, diikuti pengarahan kepada peserta mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. Para relawan dilengkapi dengan peralatan seperti sarung tangan, kantong sampah, dan pengait untuk mempermudah proses pembersihan. Relawan kemudian menyisir pantai untuk mengumpulkan sampah, yang kemudian dipilah menjadi sampah organik, anorganik, dan limbah berbahaya.

Di sana, kami menemukan beragam jenis sampah seperti puntung rokok, sampah plastik yang tidak bisa terurai, hingga sampah berbahan kimia. Waduh, itu sangat berbahaya! Ada satu hal yang menarik perhatian kami di sana: tidak sedikit ikan-ikan yang sudah membusuk di sekitar pesisir pantai. Sayang sekali, itu merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Gambar 2. Kondisi sebelum Kegiatan (Sumber: Pribadi)
Gambar 2. Kondisi sebelum Kegiatan (Sumber: Pribadi)

Gmbar 3. Kondisi sesudah Kegiatan (Sumber: Pribadi)
Gmbar 3. Kondisi sesudah Kegiatan (Sumber: Pribadi)

Lalu, Tindakan apa yang dilakukan oleh Pemerintah dan Masyarakat Setempat?

Menurut Bapak Mulya, Ketua Pokdarwis Pantai Pancer, sejak tahun 2013 hingga sekarang, di era Kepala Desa Bapak Nurhasan sebagai inisiator, kelompok masyarakat seperti Pokdarwis, Linmas, Karang Taruna, serta komponen masyarakat lainnya telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan Pantai Pancer. Upaya tersebut meliputi penanaman pohon, pembersihan pantai, hingga pembangunan akses sarana dan prasarana.

Pemerintah setempat juga telah berupaya menangani sampah kiriman dengan cara mengurai sampah yang ada di Pantai Pancer. Setiap minggu, kepala desa, Pokdarwis, Karang Taruna, Pemerintah Desa, serta mahasiswa secara bersama-sama membantu membersihkan pantai.

"Kalau upaya sudah sangat banyak, Mbak. Walaupun kapasitasnya tidak terlalu besar, kami di sini sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengelola pantai ini. Yang terpenting adalah kesadaran seluruh masyarakat, Mbak," ungkap Bapak Sugianto, Pengelola Pantai Pancer.

Dampak Positif dan Tantangan ke Depan

Aksi bersih pantai di Pantai Pancer Puger telah menunjukkan hasil nyata. Selain berkurangnya tumpukan sampah, ekosistem pantai mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. "Kami mulai melihat biota laut kecil yang kembali ke habitatnya, seperti penyu yang sebelumnya terperangkap di tumpukan sampah. Ini bukti bahwa lingkungan pantai bisa pulih jika dijaga," ungkap Fiea, seorang relawan yang juga mahasiswa Ilmu Budaya.

Aksi pantai bersih di Pantai Pancer Puger tidak hanya menghasilkan pantai yang lebih bersih, tetapi juga membangun semangat gotong royong dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Langkah kecil ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat di daerah lain untuk melakukan hal serupa. Selain itu, dengan pantai yang lebih bersih, daya tarik wisata Pantai Pancer Puger pun meningkat, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Namun, tantangan masih ada. Tanpa upaya berkelanjutan, aksi ini hanya akan menjadi solusi jangka pendek. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi.

Aksi Pantai Bersih di Pantai Pancer Puger Jember membuktikan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan semangat kolaborasi, aksi kecil seperti ini dapat membawa perubahan besar untuk masa depan yang berkelanjutan. Mari kita jaga alam, bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi mendatang.

"Mungkin ini adalah gerakan kecil, namun gerakan ini membawa perubahan besar untuk masa depan. Jadilah individu yang berpengaruh pada perubahan dunia," ungkap Yusdita, Ketua kegiatan Aksi Pantai Bersih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun