Mohon tunggu...
Tatya Aurora
Tatya Aurora Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang pencinta musik, terutama Melee dan Westlife. I'm a big fan of Manchester United. I loved to write about anything!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Open Your Heart

15 Mei 2011   12:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:39 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari minggu pagi, Anne masih terlelap dalam tidurnya. Malas sekali dia untuk bangun. Tapi sepertinya, suasana di sebelah apartemennya tidak mengijinkannya, di sebelah berisik sekali. Suara-suara kardus diletakkan, suara orang berbicara, ada orang baru yang menempati apartemen di sebelahnya.

“aduh! Berisik banget sih! Ga bisa liat orang istirahat bentar ya?!” gerutu Anne.

Akhirnya dengan terpaksa dia bangun juga. Langsung dia mandi dan membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Lalu, dia teringat sesuatu, dia harus membeli kebutuhan bulanannya. Setelah sarapan, dia pergi ke supermarket, ketika baru keluar dari apartemennya, dia bertemu dengan seorang pria.

“hai!” sapa pria asing itu.

“oh, hai!” Anne bingung karena pria itu menyapa tiba-tiba. “baru pindah ya?” Tanya Anne.

“iya. Oh iya, kenalkan, nama saya Mike.”

“nama saya Anne.”

“kalau sempat, kamu bisa mampir ke tempat saya, untuk ngobrol-ngobrol.”

“ooo.. iya mungkin nanti, tapi sekarang saya mau pergi belanja dulu, maaf ya. Saya tinggal dulu, bye!”

Anne langsung meninggalkan pria itu dengan perasaan yang campur aduk, gugup, senang, heran, semuanya bercampur. Pria tadi tinggi dengan rambut hitam yang jatuh dan matanya abu-abu, mungkin umurnya masih dua puluhan, sangat menarik.

***

Hari minggu itu sangat membosankan. Tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan. Anne berpikir, “kenapa ga coba dateng ke tetangga baru ya?”. Dengan perasaan gugup dia melangkahkan kaki ke apartemen sebelah, membunyikan bel. Tak lama, Mike membukakan pintu.

“hai! Akhirnya datang juga, saya udah nungguin kamu dari tadi, ayo masuk.” Mike menyambut Anne dengan senyumnya yang manis, semakin membuat Anne gugup dan salah tingkah.

Tanpa banyak bicara dia mengikuti Mike masuk, Mike mempersilahkan Anne duduk dan tidak lama dia kembali dengan dua gelas minuman.

“terima kasih,” kata Anne. Mike hanya tersenyum. “maaf sebelumnya kalo saya ganggu,” Anne tidak tahu harus bicara apa.

“oh gak apa-apa kok, saya seneng ada orang yang mau dateng ke sini. By the way, kamu masih sekolah atau kuliah?” Tanya Mike.

“saya kuliah jurusan jurnalis, kalo Mike masih kuliah atau udah kerja?”

“saya udah kerja, lumayan lah udah punya penghasilan sendiri. Oh iya tunggu sebentar ya, saya mau ngambil sesuatu di dapur,” kata Mike.

Tiba-tiba terdengar bunyi handphone, ternyata bunyi itu dari handphone-nya Mike yang terletak di meja. Anne melihat tulisan di handphone itu ‘my girl’. Ternyata, udah punya cewe ya, pikir Anne. Entah kenapa, dia langsung lemas, sedikit cemburu dan sedih. Tidak lama, Mike datang.

“maaf ya agak lama, ini saya ada kue, silahkan dimakan, jangan malu-malu,” kata Mike.

“Mike, sorry, saya harus pergi, saya ada kerjaan, mau ngerjain tugas. Maaf ya, lain kali saya datang lagi.”

Anne langsung meninggalkan Mike begitu saja, tidak tahu harus berkata apa. Baru sekali bertemu dan ngobrol-ngobrol, mana bisa dia menyimpulkan bahwa dia suka Mike dalam waktu yang begitu singkat? Mungkin hanya suka melihat dirinya, hanya sekedar tertarik. Anne terus memikirkan hal itu. Di apartemennya, dia hanya bisa terus melamun dan memikirkan Mike.

***

Keesokan harinya, ketika Anne ingin berangkat ke kampusnya, dia bertemu Mike.

“selamat pagi, Mike.” Sapa Anne duluan.

“hai, selamat pagi, Anne. Mau berangkat kuliah?”

“iya, ya udah, saya tinggal dulu” Anne langsung buru-buru, tapi Mike menghentikannya.

“kenapa ga bareng aja? Saya juga mau berangkat kerja, kita bisa berangkat bareng,” ajak Mike.

Anne tidak bisa menolak, dia mengiyakan. Akhirnya dia berangkat ke kampus diantarkan Mike dengan motornya. Mulai hari ini, setiap hari dia berangkat ke kampus bersama Mike, sebenarnya sih Anne menolak, tapi Mike terus membujuknya. Susah untuk menolak ajakan seorang pria seperti Mike, dia juga begitu baik. Sikap Anne yang masih seperti anak-anak membuatnya semakin susah untuk menolak ajakan Mike, di samping itu dia semakin suka pada Mike, sampai suatu hari, tepatnya Sabtu siang, Mike mengajaknya pergi.

Mike meminta Anne menemaninya membeli sebuah hadiah untuk ibunya. Anne sudah lama hidup sebatang kara, tidak tahu hadiah apa yang bagus untuk seorang ibu. Akhirnya, dia memilih sebuah kalung yang terbuat dari emas putih, bagus sekali dan anggun dengan bentuk liontin yang sederhana. Mike juga menyukainya.

Ketika sudah selesai dengan urusan hadiah, Mike mangajaknya ke sebuah cafe.

“jadi, kamu udah lama tinggal sendirian?” Tanya Mike.

“iya, saya anak tunggal, bapak dan ibu udah meninggal. Saat saudara-saudara ingin membantu kehidupan saya, saya nggak mau, saya pengen hidup mandiri. Saya nggak mau nyusahin orang lain. Iya, puji syukur sampai sekarang saya masih bisa hidup mandiri dan saya dapet uang dengan cara menulis artikel, cerita, dan penghasilannya lumayan,” cerita Anne panjang lebar. Baru kali ini dia merasa bebas untuk bercerita tentang kehidupan pribadinya pada orang lain.

“lalu, apa kamu pernah pacaran?”

Pertanyaan Mike membuat Anne kaget, tapi dia berusaha tenang.

“belum pernah, saya ngerasa nggak punya waktu untuk itu. Paling saya hanya bisa sebatas menyukai dan mencintai, saya nggak bisa meminta orang yang saya sukai itu mencintai saya dan entah kenapa perasaan suka saya itu nggak pernah berujung baik, saya selalu sakit hati pada akhirnya.”

Mike terdiam..

“maaf kalo saya cerita terlalu panjang. Ngebosenin ya?” Tanya Anne, dia bingung melihat ekspresi Mike yang hanya diam ketika dia menceritakan hal itu.

“oh, nggak kok. Saya Cuma berpikir kenapa ada orang setegar kamu. Kamu hidup sendiri dengan segala permasalahannya, tapi kamu selalu bisa terlihat ceria di depan orang lain, di depan saya kamu selalu terlihattanpa beban. Mungkin jika saya menjadi kamu, saya tidak akan bisa sekuat kamu,” kata Mike.

Anne tersenyum. “tapi saya yakin Mike bisa melewati masalah yang dihadapi dengan kuat dan tegar, mungkin melebihi ketegaran saya. Pengalaman hidup yang membuat kita kuat. Terkadang saya masih suka menagis ketika sedang sendirian, saya merasa nggak kuat menghadapi masalah hidup, tapi sesudah itu saya berusaha untuk tersenyum, tidak ada gunanya menangis lama-lama. Hidup terus berjalan dan saya harus bisa bertahan,”

Mike terus menatap Anne, ini membuat Anne salah tingkah.

“saya suka kamu, Anne. Hmm.. maksud saya, saya suka dengan sifat kamu” ujar Mike.

Dalam hati, Anne senang tapi dia berpikir Mike sudah mempunyai kekasih, tidak mungkin dia akan membagi cintanya pada Anne.

thanks,” Anne hanya bisa tersenyum.

Menjelang malam, mereka pulang. Ketika sampai di pintu apartemen masing-masing,

“terima kasih untuk hari ini, Anne.” Kata Mike.

“sama-sama, Mike,”

Tapi sebelum berpisah, Mike mencium kening Anne dan dia langsung masuk ke apartemennya meninggalkan Anne yang terkejut. Dia tidak bisa berkata apa-apa. Ya Tuhan, apa yang sebenarnya Mike rasakan terhadapku? Dia hanya bisa bertanya dalam hati.

***

Hari Minggu ini cerah sekali, Anne memilih menghabiskan waktunya di balkon sambil menulis cerita atau artikel untuk pekerjaannya. Ketika dia sedang menulis, dia lihat di balkon sebelah, tepatnya di balkon apartemen Mike, ada seorang perempuan, cantik, dewasa dan kelihatan anggun dengan dress monokromnya. Tapi, wanita itu menunjukkan raut muka yang marah, kesal. Mike menghampirinya juga dengan wajah yang menunjukkan wajah yang penuh emosi. Anne memilih untuk masuk kembali ke apartemennya. Takut terjadi hal yang nggak mengenakkan jika dia terus berada di balkon.

“aku udah nggak cinta lagi sama kamu. Terserah kamu mau ngejelasin apa, udah cukup ya aku mergokin kamu berapa kali sama pria itu di rumah kamu. Sekarang, silahkan kamu keluar dari apartemen aku! Keluar!!”

Suara Mike terdengar sangat marah. Anne kaget sekali mendengarnya, tidak pernah terbayang olehnya Mike yang selama ini baik pada Anne, ketika marah bisa sangat “menyeramkan” seperti itu. Anne hampir mau menagis mendengarnya, dia takut sekali mendengar orang bertengkar.

“tapi.. aku cuma cinta kamu, Mike. Dia hanya teman kantorku,” wanita itu terus memohon pada Mike.

“terserah kamu bilang apa, sekarang kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi dan sekarang cepat kamu keluar. Aku udah muak ngeliat muka kamu,” seru Mike lagi.

Anne tidak bisa melihat kejadiannya bagaimana, dia hanya bisa mendengar suara pintu apartemen Mike yang dibanting dengan keras. Sepertinya untuk hari ini dia tidak berani untuk bertemu Mike.

***

Senin lagi, kuliah lagi, capek lagi, begitulah kata Anne jika menghadapi hari Senin. Begitu dia melewati pintu apartemen Mike, dia teringat lagi kejadian kemarin. Mike juga tidak menghubunginya hingga saat ini. Hari ini lain dari biasanya, dia berangkat ke kampus sendirian. Sebenarnya Anne merasa khawatir, tapi dia juga takut jika dia menghubungi Mike akan menambah buruk suasana hati Mike.

Entah kenapa, selesai kuliah dia berniat menemui Mike. Dalam hati dia merasa rindu sekali pada Mike, dada ini terasa sesak sekali ketika rindu itu sudah teramat sangat dirasakan.

Dia memberanikan diri datang ke apartemen Mike. Dia membunyikan bel, aneh sekali, pikirnya. Berkali-kali dia membunyikan bel, tapi tidak ada yang membukakan pintu. Dia iseng membuka pintu, ternyata pintunya juga tidak dikunci. Pikiran Anne langsung dipenuhi pikiran negatif,

“jangan-jangan Mike kenapa-kenapa,”

Dia memanggil-manggil Mike, “Mike, kamu di mana? Ini saya, Anne,”

“Anne..” terdengar suara dari dalam kamar, terdengar lemas suaranya. Langsung saja dia menghampiri kamar tersebut dan membuka pintunya.

Dia melihat Mike terbaring di tempat tidurnya, terbaring.

“ya ampun, Mike! Kamu kenapa? Kamu sakit?” Tanya Anne dengan panik dan dengan refleks menaruh tangannya di kening Mike untuk mengetahui suhu badannya tinggi atau tidak.

Mike langsung berusaha bangkit untuk duduk, “nggak usah khawatir, saya cuma demam aja kok, maaf ya saya hari ini nggak bisa nganterin kamu dan hubungin kamu dari kemarin,”

Melihat wajah Mike yang begitu tenang, Anne merasa sedih dan tanpa sadar dia langsung memeluk Mike sambil menangis.

“udah jangan nangis, saya baik-baik aja kok. Saya juga ingin minta maaf karena mungkin kemarin kamu merasa terganggu dengan pertengkaran saya. Maaf ya,”

Anne melepaskan pelukannya dan mengusap wajahnya dari air mata.

“Hiks.. maaf saya kemarin nggak sengaja denger.. hiks.. Mike berantem sama pacar Mike.. saya sedih denger Mike marah kaya kemarin.. hiks.. terus saya juga ngerasa kangen sama Mike dari kemarin gak ada kabar, hari ini juga begitu.. hiks.. makanya saya beraniin diri dateng ke sini.. hiks..” Anne tidak bisa menahan air matanya.

Mike berusaha menenagkan Anne yang perasaanya sedang tidak karuan itu dan mengusap air matanya.

“kalau kamu tahu, Anne, selama ini saya merasa kesepian. Saya dengan mantan pacar saya sering bertengkar, dia juga jarang di samping saya. Berulang kali saya mergokin dia dengan pria lain. Akhirnya setelah saya tahan-tahan rasa kesal ini, kemarin saat dia datang saya baru bisa ungkapin semua kekesalan saya terhadapnya. Saya merasa tidak ada lagi gunaya melanjutkan hubungan ini. Di sisi lain, saya juga seperti menemukan kebahagiaan saya lagi dan kebahagiaan saya itu adalah dengan hadirnya kamu di hidup saya. Kamu udah begitu menularkan banyak keceriaan ke dalam hidup saya. Saya merasa bahagia setiap kali kamu ada di samping saya. Keinginan saya saat ini, saya ingin bahagiain kamu dan nemenin kamu setiap saat,”

Mike terus menatap Anne yang wajahnya basah karena air mata, senyum bahagia bercampur menjadi satu di raut wajah Anne. Dia langsung memeluk Mike lagi dan seperti tidak ingin melepaskannya. Mike membalas pelukannya erat.

***

Terkadang masalah yang ada dalam hidup kita membuat kita tidak membuka hati kita untuk orang lain dan membiarkan diri kita larut dalam masalah yang tidak henti-hentinya datang. Saat cinta itu datang pun kita tidak menyadarinya. Mulai saat ini, buka mata, buka hati, buka telinga dan kau akan menemukan seseorang yang benar-benar mencintaimu dengan tulus.

Le Gra

Zondag, 15 mei 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun