Mohon tunggu...
Tatu Zakiyatun
Tatu Zakiyatun Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Menulis dan travelling adalah adalah satu hobi saya sampai saat ini, menuangkan pengalaman dan temuan dalam sebuah tulisan adalah kegiatan yang dilakukan agar dapat menjadi inspirasi bagi yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stop Bullying di Awal Tahun Ajaran Baru

31 Juli 2024   11:58 Diperbarui: 31 Juli 2024   11:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Liburan telah usai, anak sekolah mulai memasuki tahun ajaran baru. Bagi beberapa anak, tahun ajaran baru bisa berarti peralatan sekolah baru, teman baru, dan lingkungan baru. Sayangnya, tidak semua anak bisa dengan beradaptasi dengan hal-hal yang baru dan hal ini nyatanya menjadi peluang tingginya angka bullying di lingkungan sekolah.Tingkat bullying di lingkungan sekolah di awal tahun ajaran baru cenderung masih tinggi, hal ini selalu menjadi sorotan banyak pihak yang mempertanyakan penyebab tingginya tingkat bullying di sekolah pada awal tahun.,
Mungkinkah karena mereka anak baru sehingga cenderung menjadi bahan candaan kating ( kakak tingkat nya) atau karena mereka belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga mereka sulit untuk memahami kondisi sekolah.,
Bullying secara verbal maupun non verbal dalam sekolah kerap terjadi diantara para siswa yang mendapatkan gangguan-gangguan atau tindakan yang dilakukan itu bersifat mengganggu, merusak, hingga melukai seseorang. Bullying bisa saja bersifat ejekan, melontarkan kalimat yang tidak pantas, mengancam, meminta barang secara paksa, hingga melakukan kekerasan fisik. jika terjadi hal yang seperti ini, maka semua pihak (guru, siswa, wali siswa, kepala sekolah) harus mewaspadai dan segera menangani atau menolong saat anak dicurigai mengalami perundungan di lingkungan sekolah. Anak yang mengalami kekerasan di sekolah biasanya akan menunjukkan tanda-tanda yang bisa diamati.
Terdapat banyak jenis bullying yang terjadi di sekolah, namun lebih familiar dengan hal- hal dibawah ini:
Verbal Bullying
Bullying jenis ini sering kali kita dengar atau bahkan kita juga pernah melakukannya. Bullying ini biasanya dilakukan dengan mengolok-olok nama panggilan mengancam atau menakut-nakuti si korban, hal ini bisa terlihat dari adanya Bullying Fisik yang sering kita temukan di sekolah, Seperti yang kita ketahui bullying fisik yakni bullying yang menggunakan kekerasan fisik. Contohnya adalah: menendang teman yang ukuran badannya lebih kecil atau memukul teman hanya karena tidak mau mengikuti perintahnya.
Non verbal bullying
bullying jenis ini kerap terjadi di lingkungan sekolah dengan berdasarkan kepada hal- hal non verbal, namun lebih kepada perlakuan yang mengakibatkan ketakutan, kecemasan dan juga kekhawatiran korban, hal ini dipicu oleh banyak faktor, seperti financial, siswa sering didapatkan meminta paksa kepada korban untuk menyerahkan uang yang dimiliki untuk bisa digunakan pelaku secara paksa.

Pengaruh bullying yang kian masif tersebut mengisyaratkan bahwa bullying merupakan tindakan yang harus  segera dicegah dengan cepat karena jika tidak segera dicegah dapat menyebabkan banyak sekali efek negatif lainnya.
terdapat banyak cara yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah, orang tua ataupun siswa itu sendiri dalam meminimalisir tingkat bullying yang ada di sekolah, diantaranya:
Optimalisasi peran orang tua atau wali. Orang tua/wali harus mempelajari karakter anak agar dapat mengantisipasi berbagai potensi intimidasi dan tindakan bullying menimpa anaknya. Orang tua/wali juga harus menjalin komunikasi dan perhatian yang besar dengan anak. Tujuannya agar anak merasa nyaman ketika bercerita kepada orang tua/wali ketika mengalami intimidasi di sekolah. Selain itu, peran orang tua mesti diperkuat.
Menumbuhkan rasa percaya diri, setiap siswa memiliki kelebihan dan keistimewaan masing-masing, dan semua siswa diberikan kesempatan untuk berkembang,pihak sekolah diharapkan bisa untuk menjembatani siswa dalam menumbuhkan rasa percaya diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun