Mohon tunggu...
aykaWiss
aykaWiss Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Saya menyukai Jeon Wonwoo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Makan Siang Gratis Cuma Rp.15.000?

31 Oktober 2024   22:15 Diperbarui: 31 Oktober 2024   22:15 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 29 Februari 2024 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri simulasi program makan siang gratis yang akan diwujudkan oleh Prabowo-Gibran. Simulasi tersebut dilakukan di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten. Program makan siang gratis milik presiden Prabowo Subianto ini bertujuan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak usia sekolah, meningkatkan kesehatan dan daya konsentrasi mereka, serta mengurangi angka putus sekolah. Program ini termasuk dalam visi Prabowo untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia. Program makan siang gratis yang diusulkan Prabowo Subianto, yang direncanakan mulai pada 2025, akan memiliki anggaran sekitar Rp.15.000 per-anak per-porsi. Program ini menyasar anak-anak di sekolah dasar hingga menengah dengan tujuan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. Selain makan siang, program ini juga mencakup pemberian susu. Untuk memastikan keberhasilan, pemerintah akan berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan pemerintah daerah, serta melibatkan desa dalam penyediaan bahan pangan melalui skema pertanian kolaboratif. Dalam simulasi ini, para siswa-siswi diminta untuk membawa tempat makan dari rumah. Ketika waktu makan siang tiba, lauk pauk akan dibagikan kepada siswa-siswi.

Di kutip dari akun postingan asumsico di x, https://twitter.com/asumsico/status/1762052768075026509?t=YemfHLPrc--AgUtS2BS9qQ&s=19 Banyak yang mengkritik bahwa anggaran sebesar Rp.15.000 per-siswa per-hari dianggap terlalu rendah untuk menyediakan makanan bergizi yang memadai. Harga bahan pokok yang terus menaik membuat sulit bagi sekolah maupun penyedia jasa katering untuk menyajikan makanan yang sehat dan berkualitas dengan anggaran tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran kualitas gizi dari makanan yang diberikan akan kurang memadai, yang justru dapat merugikan kesehatan dan perkembangan anak-anak. Ini bisa mengarah pada penyajian makanan yang tidak seimbang atau hanya terdiri dari karbohidrat dan protein murah, tanpa mempertimbangkan kebutuhan vitamin dan mineral. Ada pun yang mengungkapkan kekhawatirannya tentang masalah pengawasan dan pelaksanaan program tersebut. Di Indonesia, program seperti ini sering kali menghadapi masalah korupsi atau salah kelola, di mana anggaran yang dialokasikan tidak sepenuhnya sampai ke penerima manfaat. Tanpa pengawasan yang ketat, ada risiko penyimpanan dana atau kualitas makanan yang disediakan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Meski makan siang gratis bertujuan meringankan beban ekonomi orang tua dan memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi selama sekolah, beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa program ini mungkin tidak memecah masalah yang lebih besar, seperti kemiskinan atau kurangnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Ada yang berpendapat bahwa dana tersebut lebih baik dialokasikan untuk perbaikan fasilitas pendidikan, pelatihan guru, atau program pendidikan lainnya. Lepas dari itu, kebijakan ini juga memiliki sisi positif, seperti membantu mengurangi beban orang tua dan meningkatkan meningkatkan akses siswa terhadap makanan di sekolah, terutama bagi keluarga yang kurang mampu.

Dikutip dari kompas.com, Literasi gizi menjadi penting karena tren yang sudah tersebar adalah makan gratis ini untuk gizi yang lebih baik, ucap Airlangga Hartarto di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024). Pada wawancara tersebut, Airlangga Hartarto juga mengatakan bahwa makan siang gratis ini dibiayai oleh pemerintah daerah masing-masing. Pelaksanaan uji coba makan gratis di SMP Negeri 2 Curug ini bisa terlaksana karena sekolah tersebut menjadi relawan yang ingin mencoba program ini terlebih dahulu. Uji coba yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Curug ini untuk mempelajari pelaksanaan uji coba makan gratis dan mereplikasinya ke daerah-daerah lain. Uji coba makan siang gratis ini tidak hanya di SMP Negeri 2 Curug saja, adapun uji coba yang dilakukan di SD Negeri 2 dan 3 Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 23 Juli 2024 yang digelar oleh Gibran. Menurut cnbcindonesia.com, dengan anggaran tersebut siswa/i bisa mendapatkan 4 menu utama makan siang gratis yang bisa mereka pilih. 4 menu tersebut adalah nasi ayam tepung, nasi ayam semur telur, gado-gado, dan siomay. Sejumlah menu juga mendapatkan tambahan berupa buah-buahan, sayur dan tambahan lauk. Dikutip dari detik.com, lembaga Indonesia Food Security Review (IFSR) ini sudah meneken kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung untuk pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis yang rencanakan akan dilaksanakan pada bulan Juli-September 2024 di SDS Rancakasumba, Kelurahan Ci. Jadi kita belanja masalah, simulasi yang dilakukan pak bupati melihat bagaimana mekanisme, pembiayaan, dan kita belajar untuk membuat kebijakan publik, ucap Airlangga Hartarto. Dalam wawancara tersebut, Airlangga mengakui, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi tidak memiliki dan menjalankan program makan siang gratis ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun