Mungkin kehadirannya menjadi kan ku sedikit lebih dewasa, karena dengan dihadirkannya perasaan ini, Aku jadi lebih bersyukur. Hadirnya perasaan ini, membuat semakin yakin Kepada Yang Menghadirkan perasaan ini. Dia Lah Yang Maha membolak-balikan hati. Rasa yang telah hadir ini, semakin membuat lebih dewasa untuk menghadapi hati dan pikiran ini.
"Ana Uhibbuka Fillah" dengan berani ke singkirkan rasa malu ini untuk menyampaikan kalimat ini. Tidak lain dan bukan menghalalkan nama Allah SWT, tetapi dia yang dihadirkan dalam mimpi setelah ku bermunajat kepada-Nya. Ku yakin Allah punya alasan tersedia, menghadirkan dia yang memang tidak pantas ku miliki.
Kalimat Ana Uhibbuka Fillah" sengaja ku sampaikan karena ingin melepaskan beban. Ku sampaikan kalimat ini, sama sekali tidak berpikir untuk mendapatkan balasan, atau berharap dia pun menerima nya. Tetapi aku hanya ingin dia tahu saja, tidak berharap lebih. Karena bagi ku sama sekali tidak ada keinginan untuk memulai hubungan lagi, kembali seperti jaman saat masih remaja. Bukan ingin melawan takdir, tapi aku cukup menikmati rasa ini.
Ku terima takdir ini tanpa terlontar kata "why me Ya Allah" di hati ini. Ku terima rasa ini dengan ikhlas dan berlapang dada, karena menyimpan orang yang tidak mempunyai perasaan yang sama adalah penderitaan yang tiada akhir. Hanya dengan menerima dengan ikhlas jadi obat yang mujarab untuk hati dan menghilangkan rasa ingin memiliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H