Siapa tak kenal dengan wanita kelahiran 21 April 1879 yang dikenal dengan perjuanganya tentang emansipasi wanita, saya tidak tertarik dengan emansipasi karena terlalu banyak tulisan tentang hal tersebut, baik pro maupun kontra, tapi ingin menilik sisi bisnis seorang kartini
Cote seorang peneliti dari Monash university yang merupakan pengarang buku “Kartini : the complete writings, 1898-1904” mengatakan :” kartini punya minat dalam bidang seni, mulai melukis,membatik,menyulam,bermain gamelan seni ukir dan lainya, hal ini terekam dari surat-surat yang dikirimnya ke teman-temannya di Eropa”
Penelitian Cote selama 20 tahun mengatakan Kartini di usianya yang masih muda sudah mengekspor produk- produk asal Jepara ke mancanegara dengan mengirimkan lukisan, rajutan,batik, beserta artikel tata cara membatik kepada teman-temannya di Belanda selanjutnya ujar cote “ Kegemaran Kartini mengirimkan foto-foto ukiran kayu zepara kepada sahabatnya di sejumlah Negara merupakan pengenalan identitas Jawa sekaligus promosi jitu”
Ada beberapa hal yang bisa di telisik dari tulisan cote tersebut tentang jiwa bisnis Kartini yaitu pebisnis haruslah mempunyai produk yang menyentuh kreatifitas dalam seni, kemampuan berjualan, kekhasan dalam berjualan, promosi yang belum ada dizamanya, berjuang ditengah keterbatasan, dan mempertahankan identitas budaya bangsa.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus belajar dari sisi bisnis Kartini tersebut,dimana siswa lulusan SMK biasanya di diperuntukan untuk bekerja dan berwirausaha. Maka haruslah pembelajaran di SMK mengetengahkan apa yang dilakukan oleh kartini. Yaitu bagaimana siswa smk bisa mempunyai menghasilkan produk yang asli Indonesia dan mempunyai nilai seni sehingga bisa bersaing dengan dunia internasional, lalu bagaimana produk siswa smk bisa dieksport sampai ke mancanegara , lalu bagaimana siswa SMK bisa mempunyai kemampuan promosi seperti kartini melintas zaman metode promosi yang digunakanya dan bagaimana siswa smk mempunyai mental tangguh bisa bertahan dan mencari solusi ditengah keterbatasan yang dimiliki seperti halnya kartini mampu tetap berbisnis dan memperjuangkan emansipasi ditengah keterbatasan dia ketika masa pingitan.
Maka jika sudah bisa menghasilkan siswa smk yang bisa menghasilkan produk yang khas,kemapuan berjualan yang kkhas, kemampuan promosi yang unik, dan gigih dalam berusaha maka tujuan SMK yang bisa menghasilkan lulusan berwiraswata bisa dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H