Ujian kenaikan kelas tinggal menghitung hari, Bagaimana seharusnya kalian memandang atau mempersiapkan ujian, sebuah cerita ini menggambarkan cara pandang kalian terhadap ujian.
Suatu hari ada seorang pemuda yang tampak diraut mukanya dengan kegalauan, seorang sufi merasa khawatirterhadap pemuda tersebut lalu dia bertanya “ ada apa anak muda?” si pemuda menjawab saya merasa hidup saya sangatlah malang dan dirundung banyak permasalahan, sang sufi hanya tersenyum dan meminta pemuda tersebut untuk mengambil segenggam garam dan segelas air, pemuda tanpa bertanya dia mengikuti permintaan sang sufi untuk mengambil garam, beberapa lama kemudian pemuda datang dengan membawa garam dan segelas air, lalu diberikan ke sang sufi, sufi tersebut akhirnya mengambil setengah dari garam lalu memasukan kedalam air dalam gelas dan meminta pemuda tersebut untuk meminumnya dan bertanya, “bagaimana rasanya?”, sang pemuda menjawab ,”asin sufi bahkan pahit”, lalu sang sufi berkata kalau githu ikutlah saya, dan sang sufi membawa pada sebuah sungai serta memasukanya garam yg setengahnya lagi kedalam sungai lalu menyuruh pemuda tersebut untuk meminumnya dan bertanya lagi, “bagaimana rasanya?”, pemuda menjawab, “enak segar dan tidak terasa asin”, lalu sang sufi berkata, “ anak muda andailah garam tadi adalah ujian atau masalah yg kamu hadapidan air sungai serta air dalam gelas adalah pemikiran dan hati kamu jika kamu menyediakan pemikiran dan hati hanya seluas air dalam gelas maka hal itu akan terasa pahit dan sulit, tetapi jika kamu menyediakan hati dan pemikiran sluas air di sungai maka hal itu akan terasa mudah” , begitu pun kita dalam mempersiapkan ujian jika hanya mempersiapkan sebanyak air dalam gelas maka ujian akan terasa sulit tetapi jika mempersiapkan ujian seluas airdi sungai makan akan terasa mudah.
Yg jadi permasalahan bagaimana mempersiapkan ujian seluas air disungai rumus yang di dapat di internet adalah SAMBUT + doa
S= semangant harus ada motivasi dari dalam diri untuk sengat belajar karena tanpa motivasi yg ada hanyalah sebuah kemalasan
A= atur waktu, atur waktu kapan belajar dan kapan bermain, dan atur waktu kapan sebaiknya belajar karena setiap orang punya cara masing2 untuk nyaman belajar tetapi menurut sebuah penelitian waktu yg baik untuk belajar adalah sebelum tidur untuk pelajaran yg hapalan dan setelah tidur untuk pelajaran yg memerlukan pemikiran yang berat
M= membuat ringkasan , buatlah ringkasan sesuai kisi-kisi yang sudah diberikan guru buatlah peta konsepnya agar semuanya mudah dipahami dan dihapalkan
B= belajar kelompok, ketika kalian menemukan kesulitan jangan belajar sendiri cari teman yag bisa membantu menjelaskan kesulitan kalian
UT= utamakan keseimbangan, keseimbangan antara target yng ingin kalian capai dengan usaha yng kalian lakukan, jika kalian memasang target ingin dapat nilai 10 tapi belajar Cuma 5 menit yach itu tidak seimbang
Doa= ud uni astajid lakum siapa yag berdoa akan ku perkenankan almukmin ayat 60 selain usaha tentu saja doa menjadi hal yang utama berdoalah dan minta doa ke orang tua karena ridho allah ada pada rido ortu
Jadi rumusnya SAMBUt + doa untuk menghadapi ujian
Sebuah kata motivasi :
Ketika einten lahir dunia mengenal teori relativitas, ketika phitagoras lahir dunia mengenal teori phitagoras, ketika bethoven lahir dunia mengenal musik klasik ketika habibi lahir dunia mengenal orang yg membuat pesawat terbang, nah ketika kita lahir dunia mengenal apa? Jikalah dunia belum mengenal apa2 cobalah tanamkan pada diri ketika kita lahir dunia mengenal orang yg naik kelas dengan hasil yg terbaik, buatlah bangga ortu kalian di kenaikan kali ini.
Semoga tulisan ini bermanfaat khususnya bagi adik adik yg sebentar lagi akan menghadapi ujian kenaikan kelas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H