Penyimpanan obat di rumah adalah salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi mutu dan khasiatnya. Obat yang terpapar sinar matahari langsung tentu akan berpengaruh stabilitasnya, dan ini dapat membuat obat menjadi rusak. Â Selain itu, penyimpanan yang tepat pun dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan dalam menggunakan obat.Â
Dalam praktik kefarmasian, dikenal istilah obat  LASA (Look Alike, Sound Alike) yaitu obat-obatan yang secara visual mirip dari kemasan atau penampakan fisiknya serta obat yang memiliki kesamaan ejaan atau terdengar mirip. Misal obat tetes mata dan tetes telinga dengan merk yang sama, perbedaannya hanya pada kata mata/telinga disertai gambarnya. Jika pemyimpanan di rumah tidak tepat maka akan timbulkan kesalahan penggunaan obat.
Masih banyak masyarakat yang menyimpan obat bentuk sirup dalam lemari pendingin dengan alasan agar tidak cepat rusak dan awet. Jika tidak dinyatakan dalam kemasannya, hal ini dapat malah membuat sirup tersebut menjadi rusak.
Berikut hal-hal yang sebaiknya diperhatikan saat menyimpan obat di rumah:
1. Siapkan wadah penyimpanan obat dan kelompokkan obat berdasarkan bentuknya. Ini salah satu cara agar mudah mencarinya saat akan digunakan
2. Jangan pernah melepas etiket pada wadah obat. Untuk obat yang didapatkan dari resep dokter, di etiket akan tercantum nama obat, dosis, kegunaan, juga batas waktu penyimpanan obat.
3. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat. Botol berwarna gelap ataupun terang yang digunakan memiliki fungsi. Jangan pindahkan isi obat karena mempengaruhi kualitas obat, termasuk jika ada silica gel
4. Pisahkan obat dengan kategori LASA, Seperti tetes mata dan telinga jangan berdekatan.
5. Simpan obat sirup pada suhu ruang (15-30 derajat C), kecuali dinyatakan lain di kemasannya. Ingat ya, tidak semua obat sirup harus disimpan dalam kulkas