5. Salep atau krim luka bakar
Kalau-kalau anggota keluarga kecipratan minyak saat menggoreng atau terkena benda panas, dibutuhkan salep ini sebagai pertolongan pertama.
6. Cairan antiseptik
Povidon iodine atau rivanol menjadi pilihan yang mudah didapat sebagai antiseptik, mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut.
7. Plester luka
Anak-anak paling sering membutuhkan plester luka. Bermain sepeda, lari-larian di taman, eh ternyata jatuh. Si kecil merasa lebih nyaman saat lukanya ditutup plester.
8. Termometer
Jangan biasakan mengukur suhu tubuh dengan telapak tangan. Selain tidak akurat, juga tidak dapat mengukur perubahan suhu dengan pasti saat sebelum dan sesudah minum obat.
Jika ada penyakit lain yang diderita oleh anggota keluarga, bisa ditambahkan juga daftarnya. Meski obat-obatan ini sebagai stok persediaan, jangan dibiarkan tanpa pernah mengecek kedaluwarsanya secara berkala. Maksud hati menjadi pertolongan pertama, eh yang didapat sebaliknya, timbul bahaya lain karena obat yang digunakan sudah kedaluwarsa. Untuk mencegah kesalahan, obat-obatan ini disimpan dalam kemasan aslinya. Jika sudah dibuka segelnya, beri tanggal dan bulan di label obatnya karena masa simpan obat akan berubah setelah obat digunakan.
Kotak obat ini disimpan di tempat yang jauh dari jangkuan anak-anak. Namun, semua anggota keluarga diinformasikan letak kotak obat ini agar mudah dicari saat hendak dperlukan. Dan untuk informasi tambahan, ada baiknya menulis nomor telepon penting di dekat kotak obat/ di bagian luar kotak obat. Untuk kegawatdaruratan nomor telepon 119 adalah nomor yang dapat dihubungi untuk segera meminta pertolongan. Ingat, meski sudah dilakukan pertolongan pertama, jika tidak ada perbaikan atau butuh penanganan tenaga medis, segera datang ke fasiliatas kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H