Ransel di Tepi Jurang Gunung Lawu Â
Â
Oleh: Tatiek R. Anwar Â
Â
Kabut tipis menyambut kedatangan Hardi dan teman-temannya di lereng Gunung Lawu. Namun, kabut tidak menghalangi pandangan siapa pun untuk melihat deretan pohon cemara yang asri memanjakan mata. Waktu menunjukkan pukul 13.30 WIB, tetapi mereka sudah disambut angin yang bertiup dingin, memberikan kesejukan pada jiwa yang penat dipadati jadwal kuliah.
Gunung yang memiliki ketinggian 3.265 mdpl itu terkenal akan keindahan sekaligus mistisnya. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah Hardi, Dani, Cipta, Hana, dan Gina untuk merasakan petualangan mendaki gunung yang menyimpan sejarah keberadaan Kerajaan Majapahit. Â
Setelah beristirahat sekitar sepuluh menit, Hardi dan teman-temannya melakukan salat Zuhur. Rencananya pukul 14.00 WIB mereka akan memulai pendakian. Mereka memutuskan untuk memulai pendakian dari Cemoro Sewu yang merupakan jalur favorit pendaki Gunung Lawu. Jalur ini aksesnya berada di sebelah jalan Karanganyar-Magetan dengan lima pos pendakian.
Dari basecamp  menuju puncak Gunung Lawu rata-rata memiliki jarak sekitar tujuh 7 kilometer. Dengan jarak tersebut diperkirakan perjalanan hingga puncak hanya membutuhkan waktu tujuh 7 jam saja jika kondisi pendaki dalam keadaan fit. Waktu tempuh akan lebih lama jika kondisi tubuh pendaki kurang baik. Â
Hardi bersama keempat temannya membereskan ransel masing-masing, kemudian bersiap untuk melakukan pendakian. Tepat pukul 16.30, mereka memulai langkahnya di pintu masuk Lawu. Hardi yang sudah pernah melakukan pendakian di Gunung Lawu, diminta teman-temannya untuk memimpin rombongan. Â
"Tenang, guys . Ini mudah, gue udah pernah dua kali mendaki Lawu," ucap Hardi bangga. Â
"Iya, gue percaya. Makanya kita minta lo yang mimpin barisan," sahut Dani. Â
"Teman-teman, kalau ada yang merasa kepayahan bilang, ya. Biar nanti kita saling bantu." Cipta mengingatkan teman-temannya. Â
"Siap!" jawab Hana dan Gina hampir bersamaan. Â
Hardi memimpin rombongan menuju pos 1 dengan langkah ringan. Bahkan, sesekali Hardi menyusuri jalur dengan berlari-lari kecil. Teman-temannya mengingatkan agar jangan terlalu cepat karena khawatir akan ada teman yang tertinggal. Â