Mohon tunggu...
Tatiana Dayana
Tatiana Dayana Mohon Tunggu... Buruh - Makhluk Neverland

Aku bukan penikmat rindu, kopi, senja. Aku penikmat Kamu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | April

17 April 2020   16:11 Diperbarui: 19 April 2020   17:39 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika April tahun lalu kita membahas gemintang dan hari depan. April tahun ini aku dan kamu membahas kita sebagai kenangan.

Tak mengapa kamu menemani malamku sebagai bunga tidur, bukan sebagai pria yang memeluk hangat saat lelapku. Sungguh aku merindu, sangat-sangat ingin bertemu. Berbagi cerita hari-hari yang ku lalui sendiri. Aku selalu mendamba hadirmu. Meski pedih hati saat melihat chat lama kita, sebelum kita menjadi hilang arti. Aku selalu berkeras hati untuk melupakanmu. Bagaimana bisa sekian lama menanti, dari kamu yang dulu pergi kemudian kembali saat posisi ini memang sudah tidak memungkinkan kita bersama lagi. Sakit, namun aku bisa apa. Aku tak punya kuasa atas waktu yang telah berlalu. 

Semua orang mungkin menganggapku kurang bersyukur dengan semua yang aku punya. Tapi bagaimana, aku tidak mungkin membohongi diriku yang ingin kamu. Sungguh, demi apapun aku mencintaimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun