Artikel ini merupakan tulisan kelima atau yang terakhir tentang perjalanan saya dan keluarga saat shilaturahmi ke rumah kakak ipar yang ada di Lahat Sumatera Selatan.
Pada hari Minggu tanggal 6 April 2025, pukul 07.45 kami pamitan ke Abang dan Teteh. Saat berangkat ke sini, di bagasi mobil dan jok belakang penuh dengan tas dan oleh-oleh yang kami bawa dari Cibadak serta ada titipan dari kakak ipar yang tinggal di Cianjur.
Ternyata pada saat pulang juga penuh, karena kami diberi oleh-oleh yang banyak oleh kakak ipar. Abang memberi kami beras dan telur bebek, jeruk yang dipetik dari kebun kami bawa yang masih hijau. Kami juga diberi kemplang serta teh dan kopi Pagar Alam oleh kakaknya Abang serta pempek dari keponakan Abang.
Mampir ke Palembang untuk Membeli Oleh-Oleh
Setelah menempuh perjalanan selama 7 jam dari Lahat, kami sampai di Palembang pukul 15.00. Sebelumnya kami sudah menelepon keponakannya Abang yang tinggal di sini untuk menemani kami keliling kota.
Keponakan Abang bernama Anik, kami sudah kenal karena sering bertemu waktu di Cianjur dulu. Lima tahun yang lalu Anik masih tinggal bersama Abang, tetapi kini sudah memiliki istri orang Palembang.
Kami janjian bertemu di dekat Palembang Icon Mall (Picon), Anik menanyakan tujuan kami ingin kemana saja. Kami menjawab ingin membeli oleh-oleh dan ingin berkunjung ke jembatan Ampera.




Sebenarnya saya ingin makan pempek yang sudah digoreng di situ, tetapi pengunjungnya penuh sehingga menunggunya pasti lama. Pempek yang kecil dijual mulai harga Rp 1.000,00, sedangkan yang besar harganya bervariasi.

Naik LRT menuju ke Jembatan Ampera
Anik mengajak kami berjalan menuju stasiun LRT yang lokasinya tidak jauh dari mall tersebut. Kami harus naik tangga menuju jembatan penyebrangan terlebih dahulu untuk sampai ke stasiun.



Bersama dengan penumpang lain kami menunggu. Petugas menanyakan kepada 3 orang anak yang ada di situ kemana tujuan mereka, dan menyuruhnya untuk turun lagi karena LRT tujuan mereka belum datang.


Kami pun berjalan menuju ke Jembatan Ampera yang merupakan ikon paling terkenal dari kota Palembang. Jembatan Ampera ini melintasi Sungai Musi, dibangun pada zaman Presiden Soekarno yaitu pada tahun 1962 yang memiliki panjang 1.172 meter dan lebar 22 meter.



Saya tidak tahu nama tempatnya, tetapi jalan menuju ke sana macet karena banyak motor. Kami diajak masuk ke sebuah tempat yang cukup luas, suasananya sangat ramai. Menu yang tersedia hanya tinggal ayam dan bebek saja, kami semua memesan ayam dengan pilihan digoreng atau dibakar.
Setelah makan malam, kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni. Anik menemani kami sampai ke jalan utama, dan kami berpisah di sini. Saat melintas Jembatan Ampera, terlihat menyala dengan lampu yang berwarna-warni sehingga terlihat lebih cantik.

Kami masuk ke jalan tol Trans Sumatera, dan berhenti di rest area pertama yang ditemui untuk melaksanakan salat magrib yang dijamak dengan salat Isya. Perjalanan menuju ke Pelabuhan Bakauheni lancar walaupun volume kendaraan cukup padat.
Kami sempat tertahan selama 2,5 jam sebelum naik kapal, pukul 07.00 kami sudah sampai di Serang. Kami menurunkan sebagian oleh-oleh di sini dan numpang sarapan. Suami menelepon kakak ipar yang satu lagi untuk datang.
Dari Serang kami menuju Bintaro Tangerang Selatan yaitu ke rumah kakak ipar nomor empat. Selain memberikan oleh-oleh, kami numpang mandi dan makan siang di sini.
Kami sampai di Cibadak pukul 13.30 dan menitipkan oleh-oleh kepada supir yang membersamai kami untuk kakak ipar yang tinggal di Cianjur karena beliau akan pulang ke sana.
Suami dan kakak-kakaknya selama ini selalu kompak dan memiliki rasa kekeluargaan yang kuat, sehingga sering berbagi oleh-oleh.
Alhamdulillah perjalanan shilaturahmi yang dilakukan kami ke Lahat telah memberikan pengalaman yang berharga bagi kami. Selain bisa menikmati keindahan alamnya, kami juga merasakan rasa kekeluargaan dan sambutan hangat yang diberikan oleh kakak ipar dan keluarga besarnya.
Wasana Kata
Sebelum pulang, dari Lahat kami mampir dulu ke Palembang untuk membeli oleh-oleh dan berkunjung ke Jembatan Ampera dengan naik LRT. Walaupun hanya sebentar, tetapi kami bisa merasakan kehangatan dan keindahan kota Palembang.
Perjalanan menarik saat naik LRT, serta menikmati suasana sore hari di Jembatan Ampera merupakan pengalaman yang berkesan dan tak kan terlupakan. Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu.
#Tulisan ke-65 di tahun 2025
Cibadak, 18 April 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI