Bulan Ramadan sering kali dijadikan momen untuk berkumpul bersama keluarga, teman, atau rekan kerja dengan mengadakan acara buka puasa bersama. Namun, jika terlalu sering berbuka di luar rumah, pengeluaran bisa membengkak tanpa kita sadari.
Saya melihat tayangan video di You Tube yaitu seorang ibu yang sedang mengomeli anaknya karena setiap hari bukber di luar bersama dengan teman-temannya, sehingga belum pernah buka puasa di rumah.
Teman saya juga pernah mengeluh karena anaknya yang saat ini sedang kuliah, apabila pulang ke rumah pasti bukber dengan teman-teman sekelasnya sewaktu di SD, SMP, SMA, ataupun teman-teman eskulnya. Belum lagi anaknya yang masih duduk di SMA juga melakukan hal yang sama.
Karena masih sekolah dan kuliah, apabila akan bukber di luar maka anaknya akan meminta uang kepada orang tuanya sehingga pengeluaran menjadi bertambah.
Membatasi Buka Puasa di Luar Rumah agar Bisa Berhemat selama Bulan Ramadan
Untuk menghemat pengeluaran selama Ramadan, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah membatasi buka puasa di luar rumah. Berikut beberapa alasan mengapa kita harus membatasi buka puasa di luar, yaitu:
Pertama harga makanan di restoran atau di kafe lebih mahal. Harga makanan di restoran atau kafe umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan memasak sendiri di rumah.
Kedua godaan untuk membeli makanan berlebih. Saat berbuka di luar, sering kali kita tergoda untuk memesan banyak makanan dan minuman karena lapar mata. Padahal setelah seharian berpuasa, porsi makan kita tidak sebanyak yang dibayangkan. Akibatnya pengeluaran menjadi bertambah dan makanan akan terbuang dengan sia-sia.
Ketiga ada biaya tambahan yang tidak terduga. Berbuka di luar bukan hanya soal membayar makanan. Ada biaya tambahan seperti ongkos, bayar parkir, atau memberikan tip di restoran. Jika dihitung dalam sebulan, total pengeluaran ini bisa cukup besar.
Buka puasa di luar bukan berarti tidak boleh dilakukan selama Ramadan, karena sesekali kita juga ingin merasakan suasana yang berbeda.